Bola.com, Jakarta - Menjalani hidup tak semudah yang dibayangkan. Kadang kala ada suatu kejadian yang membuat pikiran kacau dan hati gundah. Kondisi bimbang tersebut sekarang ini populer dengan istilah galau.
Banyak cara agar kamu bisa melampiaskan kegalauan hati. Kamu bisa merenung sebentar sembari evaluasi diri sendiri. Namun, jika masalah yang dihadapi tak sanggup diselesaikan sendiri, kamu bisa bercerita dengan teman atau keluarga.
Advertisement
Di era modern, media sosial juga bisa menjadi ajang pelampiasan rasa galau. Kamu bisa menuliskan apa saja perasaanmu di media sosial pribadi.
Bagi kamu yang tak ingin terlihat alay, bisa menggunakan bahasa Jawa agar terlihat unik.
Bahasa Jawa dianggap punya keunikan tersendiri yang mampu mengubah sebuah kalimat jadi terlihat lebih santai dan bernada canda. Rasa galaumu pun tak akan dianggap hiperbola oleh orang lain.
Berikut hasil rangkuman kata-kata galau bahasa Jawa yang bisa dijadikan caption media sosial dilansir dari Brilio, Kamis (18/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-kata Galau Bahasa Jawa
1. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales. Ngguwak-ngguwak tenogo, sinau ikhlas ya".
(Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya. Menghabiskan tenaga saja, belajarlah untuk ikhlas)
2. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg".
(Supaya tidak kecewa, kita harus tahu kapan waktunya berhenti berharap dan kapan waktunya untuk berhenti)
3. "Ora kabeh wong seneng karo apa sing dewek lakoni. Ora papa, sing penting dewek niate apik lan nglakoni sing bener".
(Tidak semua orang senang dengan apa yang kita lakukan. Tidak apa-apa, yang penting kita niatnya baik dan melakukan yang benar)
4. "Jenenge urip kui mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan".
(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan)
5. "Penak ora penak yo penak no wae wong jenenge golek duwit".
(Enak tidak enak ya dienakkan saja, namanya juga cari uang)
6. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati".
(Harus semangat walau tidak ada yang menyemangati)
7. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae".
(Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet tapi tidak menemukan WC)
8. "Kabeh tugas kuwi gampang, nek ora usah digarap".
(Semua pekerjaan itu mudah, jika tidak usah dikerjakan)
9. "Abot dipikul bareng, enteng digowo bareng, nek abot loro karone dipaketno ae".
(Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing, kalo sama sama berat dipaketin aja)
10. "Ojo ragu mecahno masalah, kecuali nek onok tulisan, 'Mecahno tuku'.
(Jangan ragu untuk sekedar memecahkan msalah, kecuali kalu ada tulisan 'memecahkan berarti membeli')
11. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales'. Mbok wes meneng wae luwih apik".
(Katanya sudah ikhlas kalau dia bersama orang lain, kenapa masih bilang 'Kalau Tuhan tidak akan membalas, karma bagi yang jahat' sudahlah diam lebih baik)
12. "Nelangsa rasane, sing tak tresno ono sing nduwe".
(Sedih rasanya, yang aku sukai sudah ada yang punya)
13. "Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku".
(Cinta itu memang aneh. Contonnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku)
14. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?"
(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)
15. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalanan ono wong liyo".
(Cinta datang karena kebiasaan, lunturnya cinta karena adanya orang lain)
16. "Raperlu sih nunjukke roso sayang seng luwih, nek suk akhire kowe nunjukke wong seng anyar seng mbok celuk sayang".
(Tidak perlu menunjukkan rasa sayang yang lebih, kalau besok pada akhirya kamu menunjukkan ada orang baru yang kamu panggil sayang)
17. "Kadang aku kudu ngeculke, ben koe ngerti rasane kelangan karo mempertahankan ki piye".
(Terkadang aku harus melepaskan, agar kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan sama mempertahankan itu seperti apa)
18. "Dicedaki acuh tak acuh bareng suwung bingung, lha karepmu i pie. Opo aku kudu mlayu neng laut ben koe ngerti aku tenanan".
(Didekati acuh tak acuh, apa sebenarnya maumu. Apa aku harus lari ke tengah laut supaya kamu mengerti)
19. "LDR kuwi ya kaya pacaran karo memedi, langka wujude".
(LDR itu seperti pacaran dengan hantu, jarang sekali terlihat wujudnya)
20. "Janjimu tresnamu gede, nyatane saiki mbok tinggalne".
(Janjimu, cintamu besar, kenyataan sekarang aku ditinggal)
21. "Kowe ngeluh etuk wong seng salah terus, coba kowe luwih peka sitik pas dicedakke karo uwong seng bener yo".
(Kamu terus mengeluh dapat orang yang salah terus, coba kamu lebih peka sedikit ketika bersama orang yang benar)
22. "Yen kowe ra nduwe sego, yo ojo mangan konco".
(Kalau kamu tidak punya nasi, ya jangan 'makan' teman)
23. "Dadi uwong kui ora usah macem-macem, opo onone wae".
(Jadi orang itu tidak usah macam-macam, apa ada saja)
24. "Ojo kakean sebut urip iku penak, ning ojo kepenakan".
(Jangan terlalu banyak bilang hidup itu enak, tapi jangan teralalu keenakan)
25. "Musuhen aku sak modarmu, rasanono sak jebole cocotmu. Ora kenal kowe aku ra rugi".
(Musuhilah aku hingga kamu mati, bicarakan aku sampai mulutmu hancur. Tidak kenal kamu aku tidak rugi)
26. "Kowe ki uwong opo kalkulator ko ra tau gelem salah".
(Kamu itu manusia atau kalkulator kok tidak pernah mau salah)
27. "Rupane wong mlaku karo pacar hasil nikung mesti tingak-tinguk atine nar nir nek ketemon koncone".
(Wajahnya orang yang jalan sama pacar orang hasil nikung itu pasti nengak nengok, hatinya was-was takut bertemu temannya)
28. "Teko mung pas butuh wae, emange aku toilet umum?"
(Datang hanya ketika butuh saja, memangnya aku ini toilet umum?)
29. "Neng ngarep dadi koncone, neng mburi kepo-kepo bojone".
(Di depan seperti teman, di belakang cari tahu tentang pasangannya)
30. "Omonganmu itu kaya telo, empuk tur seret".
(Perkataanmu seperti ketela, empuk tapi seret)
31. "Seng yang-yangan ra gelem dipublikasike mergo alesan ndak dilokke pamer kuwi tenan? Opo mung pengen njogo perasaan yange sijine?"
(Yang pacaran tidak mau dipublish karena alasan tidak ingin dikatakan pamer itu apa benar? Atau hanya ingin menjaga perasaan pacar satunya?)
32. "Umpama pacar iso di-download, aku bakalan ora jomblo".
(Kalau misalnya pacar itu bisa di-download, aku nggak bakal deh jadi jomlo)
33. "Tuku bawang kleru mrico, tiwas wis sayang mung dianggep konco".
(Beli bawang salah merica, terlanjur sayang ternyata hanya dianggap sebagai teman)
34. "Aku ora malam mingguan, sandalku pedot".
(Aku tidak malam mingguan, sandalku putus)
35. "Sido sayang gak? Lek gak sido tak tinggal nggodok mi".
(Jadi sayang atau tidak? Kalau tidak jadi aku tinggal masak mi)
36. "Saking suwe ngejomblo oleh sms teko operator langsung tak balesi 'Entuk nomerku teko sopo?"
(Karena terlalu lama jomblo dapat sms dari operator langsung aku balas 'dapat nomerku dari siapa'?)
37. "Es degan enak rasane, kembang melati aja dipangan. Nek arep dolanan aja ning kene, iki ati udu lapangan".
(Es degan enak rasanya, bunga melati jangan dimakan. Kalau kamu mau mainan jangan di sini, ini hati bukan lapangan)
38. "Suket teles kudanan sore, atiku ngenes mikirno kowe".
(Rumput basah kehujanan di sore hari, hatiku sakit karena memikirkan kamu terus)
39. "Tonggo sebelah adol jamu, minggu wingi munggah kaji. Yen aku sayang awakmu, opo yo kudu seloro iki?"
(Tetangga sebelah jual jamu, minggu kemarin bisa naik haji. Kalau aku sayang padamu, apa harus sesakit ini?)
40. "Duwe ndas ngelu, rak nduwe ndas wagu".
(Punya kepala sering sakit, kalau nggak punya kepala juga aneh)
Disadur dari: Brilio.net (Reporter: Nur Luthfiana Hardian. Published: 31/10/2019)
Advertisement