Bola.com, Jakarta - Saat ini semua orang di Indonesia, dan di belahan bumi lainnya, tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Sebelum membahas masalah pandemi tersebut, ada baiknya kita mengingat orang yang pertama yang secara ilmiah membuktikan pentingnya berolahraga secara rutin untuk kesehatan fisik, ternyata seorang ahli epidemiologi.
Dennis Hevesi dari The New York Times, pada 7 November 2009, mengulas sosok Jeremy Morris, seorang epidemiologis asal Inggris yang membuktikan bahwa olahraga membuat hidup menjadi lebih sehat. Dennis Hevesi menyebut ahli epidimiologi itu meninggal pada usia 99,5 tahun.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Pada 1949, atau 60 tahun sebelumnya, tak lama setelah lulus dari London School of Hygiene & Tropical Medicie, Jeremy Morris memulai penelitian mengenai tingkat serangan jantung yang dialami oleh para pekerja bus tingkat yang terkenal di London.
Tak menyangka, ia menemukan fakta kondektur yang kerap naik dan turun tangga bus setiap hari memiliki risiko serangan jantung 50 persen lebih rendah ketimbang supir di dalam bus yang sama, yang hanya duduk di belakang kemudi setiap hari.
Temuan ini membuat Dr. Morris memformulasikan tesis bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
Untuk membuktikan tesis tersebut, Dr Morris kemudian melakukan penelitian terhadap tingkat serangan jantung pekerja kantor pos Inggris. Ia menemukan fakta serangan jantung jarang ditemui para pengantar surat ketimbang mereka yang bekerja di belakang meja.
Penelitian Dr. Morris benar-benar mengubah dunia karena berhasil mengubah persepsi mengenai peran olahraga dalam kehidupan modern. Alih-alih dianggap sebagai kegiatan kelas bawah yang hanya membuang waktu, temuan Dr Morris justru membuat olahraga dianjurkan oleh para dokter dan ahli kesehatan masyarakat sejak 1960an hingga kini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Hanya Kesehatan Fisik, tapi Mental
Akibatnya, orang-orang mulai menjadikan olahraga sebagai kegiatan rutin setiap pekannya. Hal itu berkontribusi terhadap merebaknya klub-klub kesehatan dan kebugaran di seantero Eropa dan Amerika Utara.
Sejak saat itu, penelitian ilmiah tidak berhenti mengemukakan manfaat olahraga secara rutin. Selain manfaatnya bagi kesehatan fisik, olahraga juga ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan mental.
Keikutsertaan seseorang dalam kegiatan olahraga juga dapat memperbaiki suasana hati, yang membuat seseorang lebih mampu menghadapi ketegangan dan stres, sekaligus meningkatkan fokus, konsentrasi, serta daya ingat.
Selain itu, olahraga juga berperan dalam membentuk karakter, mengembangkan percaya diri, disiplin serta ketangguhan, dan mampu memupuk kepemimpinan sekaligus tanggung jawab pribadi dan sosial.
Dari penjelasan tersebut, maka sudah selayaknya olahraga menjadi bagian dari rutinitas mingguan setiap orang. Terlebih bagi anak kecil, mengingat melalui olahraga mereka bisa belajar menghadapi kehidupan dengan lebih baik.
Kembali ke topik yang saya singgung di awal tulisan ini, yaitu pandemi COVID-19, kondisi itu membuat olahraga rutin seakan menjadi lebih sulit. Namun, sebenarnya pandemi ini juga membuat olahraga menjadi makin penting.
Advertisement
Pentingnya Rutin Berolahraga di Tengah Pandemi COVID-19
Pertama, ternyata dampak yang ditimbulkan oleh virus tampak tidak begitu dahsyat bagi orang yang memiliki gaya hidup sehat yang telah membentuk sistem kardiovaskuler yang sehat melalui olahraga rutin. Jadi, selama vaksin atau obat belum ditemukan, boleh dikatakan olahraga merupakan pertahanan terbaik dalam menghadapi COVID-19.
Alasan lain mengapa berolahraga secara rutin di tengah pandemi COVID-19 adalah karena hal ini akan membantu Anda menjaga kesehatan mental di tengah pembatasan sosial berskala besar dan isolasi sosial yang tengah berlangsung. Olahraga memiliki efek positif meningkatkan suasana hati dan pengembangan karakter.
Memulai atau menjaga rutinitas berolahraga di tengah pandemi COVID-19 lebih mudah dari yang Anda bayangkan. Banyak klub dan organisasi olahraga yang kini menyediakan layanan kelas daring yang memudahkan Anda berpartisipasi meskipun tengah berada di rumah.
Pusat Bela Diri Thunder 11, atau Thunder 11 Center of Martial Arts, misalnya. Melalui bela diri, di sini membantu mengajarkan kemampuan life skills kehidupan. Saya bersama tim telah mengembangkan pelatihan daring lengkap yang dapat diakses oleh setiap orang di Indonesia, secara gratis.
Jadi, mari kita bantu diri kita sendiri dan anak-anak kita. Maksimalkan situasi saat ini sebagai kesempatan untuk memulai rutinitas olahraga yang akan membantu menjalani kehidupan yang sehat, bahagia, dan sukses, baik selama maupun setelah pandemi COVID-19.
Dr Morris yang menemukan fakta olahraga teratur bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mendapatkan penghargaan dari Komite Olimpiade Internasional pada 1996, berbentuk medali emas, atas kontribusinya untuk dunia olahraga.
Hal itu menjadi kebanggaan bagi negaranya, Britania Raya. Satu bukti yang menarik, kebiasaannya berolahraga secara teratur membuat Dr. Morris hidup hingga usia 99,5 tahun.
* Penulis merupakan mantan pelatih Tim Nasional Tae Kwon Do Indonesia. Saat ini penulis adalah Direktur Pelatihan Pusat Bela Diri Thunder11 yang didirikan oleh bintang laga dan atlet bela diri nasional, Iko Uwais. Informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.thunder11.co.id.