Sukses


32 Kata-kata Bijak Bahasa Jawa tentang Kehidupan, Penuh Makna dan Memotivasi

Bola.com, Jakarta - Kata-kata bijak bahasa Jawa bisa menjadi anutan dalam menjalani kehidupan. Yap, kata-kata bijak bahasa Jawa memang kebanyakan berhubungan dengan cara menjalani hidup di dunia.

Setiap hari manusia menjalani rutinitas hidup: bangun tidur, belajar, bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Dalam menjalani proses kehidupan juga tak selamanya merasakan kebahagiaan.

Ada kalanya harus merasakan kesedihan karena masalah yang dihadapi. Untuk bisa bangkit dari keterpurukan pastinya bukan perkara yang mudah.

Kata-kata bijak bahasa Jawa bisa menjadi motivasi dan penyemangat dalam menjalani hidup. Di dalam sebuah kalimat bahasa Jawa, banyak makna positif yang tersirat.

Selain itu, dalam kata-kata bijak bahasa Jawa juga seperti nasihat orang tua pada anaknya agar hidup sebagaimana mestinya, dengan menghargai orang lain dan mengukuti perintah Yang Maha Kuasa.

Berikut ini redaksi Bola.com menyajikan, kata-kata bijak bahasa Jawa tentang kehidupan, seperti dikutip dari titikdua.net, Selasa (30/6/2020).

 

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Kumpulan Kata-kata Bijak Bahasa Jawa tentang Kehidupan

1. "Aja dadi wong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter, nanging dadiya wong sing bisa lan pinter rumangsa."

(Jangan menjadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar. Tapi, jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.)

2. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."

(Tingkah laku yang mengedepankan kesabaran itu diibaratkan dengan sebuah hal yang indah dalam kehidupan.)

3. "Urip bakalan terus mlaku bebarengan karo wektu. Yentho ojo urip sak karepe dewe."

(Hidup akan terus berjalan bersama. Sehingga jangan hidup dengan semaunya sendiri.)

4. "Urip ojo mung di kanggono gawe nuruti nafsu, jenenge wong sing pingin mulyo mesti kudu soyo."

(Hidup itu jangan dipergunakan untuk menuruti nafsu, karena orang yang ingin hidup mulia harus bekerja keras.)

5. "Witing tresno jalaran soko kulino."

(Cinta itu berawal dari kebiasaan.)

6. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baik orang adalah mereka yang memberi pertolongan dengan cara sembunyi-sembunyi.)

7. "Becik ketitik ala kethara."

(Kebaikan sekecil apapun akan terlihat dan kejelekan meskipun disembuyikan akan terdeteksi.)

8. "Sapa wani rekasa, bakal nggayuh mulya."

(Siapapun yang bersungguh-sungguh dalam usahanya pasti akan meraih kemulyaan.)

9. "Wis ginaris neng takdire menungso yen apa sing urip kuwi wis disangoni saka sing kuwasa."

(Sudah menjadi takdir manusia, bahwa apapun yang hidup di dunia ini sudah diberi bekal oleh yang Maha Kuasa.)

10. "Dalan urip lan pangane wis cemepak cedhak kaya angin sing disedhot bendinane."

(Jalan hidup dan rejeki itu sudah disediakan seperti udara yang dihirup setiap hari.)

11. "Mikul dhuwur mendem jero."

(Memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam. Intinya menganjurkan bagi seorang anak atau murid menjunjung tinggi kehormatan orang tua dan gurunya. Serta sebisa mungkin memendam dalam-dalam segala aib dan kesalahan orang tua.)

12. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe."

(Senyap dalam pamrih atau meminta imbalan, rajin dalam bekerja.)

13. "Yen sembahyang kungsi pucuke panah."

(Jika Anda salat harus khusyu’ dan anteng seperti anak panah yang menancap kuat pada sasaran.)

14. "Ibadah kudu netep."

(Kalau sedang beribadah harus istiqamah dan terus menerus.)

15. "Aja ngaji kejayaan kang ala rautah."

(Jangan belajar jika untuk kepentingan yang salah dan untuk disalahgunakan.)

16. "Singkirna sifat kanden wanci."

(Jauhi sifat yang tidak baik yang akan mencelakakanmu.)

17. "Aja lunga layaran ing lautan."

(Jangan berlayar di lautan jika Anda tidak memiliki cukup persiapan.)

18. "Adigang, adigung, adiguna."

(Jagalah kelakuan Anda, jangan sombong dengan kekuatan yang Anda miliki, kedudukan, atau bahkan latar belakang Anda.)

19. "Nerimo ing pandum."

(Menerima segala pemberian dari Allah dengan ikhlas dan lapang dada.)

20. "Kawulo mung saderma, mobah ,mosik kersaning hyang sukmo."

(Berusahalah dan lakukan apapun yang kita bisa, selanjutnya serahkan semuanya pada Sang Pencipta.)

21. "Gusti paring dalan karo sing gelem ndalan.”

(Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran.)

22. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatannya sendiri.)

23. "Jeroning atiku ngrasake kangen setengah mati marang sliramu."

(Di dalam hatiku merasakan kerinduan yang teramat sangat pada dirimu.)

24. "Jeroning atiku ngrasake kangen setengah mati marang sliramu."

(Di dalam hatiku merasakan kerinduan yang teramat sangat pada dirimu.)

25. "Yen awakmu tresno karo sopo wae, ojo lali dungo marang gusti mugo dekne dadi jodohmu."

(Saat kamu mencintai siapapun itu, jangan lupa untuk terus berdoa pada Tuhan agar dia menjadi jodohmu.)

26. "Kuat dilakoni, yen ra kuat madepo marang gusti.”

(Kuat dijalani, jika tidak kuat menghadaplah pada Tuhan.)

27. "Ojo dadi kacang kang lali karo kulite."

(Janganlah jadi orang yang melupakan pengorbanan dan bantuan orang lain)

28. "Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kalangan."

(Bukan keluarga, bukan saudara, jika meninggal ikut kehilangan)

29. "Ampun mbedakakekn marang lintune."

(Jangan membeda-bedakan sesama, hargai perbedaan)

30. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Ngko lambemu kesampluk pesawat."

(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)

31. "Alam iki sejatining Guru"

(Alam adalah guru yang sejati.)

32. "Aja mbedakake marang sapadha-padha."

(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia.)

 

Sumber: Titikdua.net

Video Populer

Foto Populer