Bola.com, Jakarta - Haji dan umrah adalah dua ibadah yang dilakukan oleh umat Islam dengan cara mengunjungi kota suci Makkah dan menjadi ibadah yang selalu diimpikan umat Islam.
Ibadah haji wajib dilakukan bagi mereka, umat Islam yang telah mampu secara finansial maupun kesiapan secara batin.
Advertisement
Haji merupakan satu di antara rukun Islam, di mana umat muslim yang menjalankannya dengan ikhlas dan sepenuh hati, akan diberikan imbalan berupa surga oleh Allah SWt.
Haji dalam pengertian istilah menurut para ulama dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan menuju Ka'bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dan melakukan amal ibadah dengan syarat tertentu.
Sedangkan umrah berasal dari kata U'timar yang berarti ziarah atau dapat diartikan sebagai kegiatan ziarah di Ka'bah dan melakukan thawaf di sekelilingnya kemudian bersa'i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut tanpa wukuf di Arafah.
Untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut, umat Islam memerlukan persiapan khusus, berupa persiapan fisik, mental, dan juga keuangan.
Melakukan ibadah haji juga tidak dapat dilakukan setiap saat, namun hanya pada bulan Syawal hingga Dzulhijjah, dan untuk umat muslim di Indonesia, perlu untuk mengantre selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, sebenarnya apa yang membedakan antara ibadah haji dan umrah?
Berikut empat perbedaan haji dan umrah, seperti disadur dari Merdeka, Senin (3/8/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Berdasarkan Hukumnya
Perbedaan antara haji dan umrah yang pertama dapat dilihat dari hukumnya. Sebagaimana diketahui, haji adalah rukun Islam kelima.
Dengan hal itu haji wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat sah wajib untuk melakukan ibadah haji.
Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu, juga dapat dilihat melalui firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 98, yang artinya:
"Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah." (QS Ali Imran 98).
Bagi para ulama, hukum dari haji adalah wajib dan telah disepakati bersama, dan bagi mereka yang dirasa mampu, namun tidak menjalankannya, mereka termasuk kaum yang berdosa.
Sedangkan ibadah umrah memiliki hukum sunnah muakkad, yang baik jika dilaksanakan oleh umat muslim, namun jika tidak menjalankannya tidak masalah.
Advertisement
2. Berdasarkan Rukunnya
Perbedaan haji dan umrah yang berikutnya dapat dilihat berdasarkan rukunnya. Rukun dalam ibadah menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah.
Hal tersebut juga berlaku dalam ibadah haji dan umrah dan bila tidak dilaksanakan, ibadahnya akan batal dan tidak bisa diganti dengan denda.
Seperti yang telah dipahami, ibadah haji memiliki lima rukun yaitu ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa'i, dan memotong rambut. Kelima rukun ini harus dilakukan demi memenuhi syarat sah ibadah haji.
Jika tidak bisa melaksanakan satu di antara rukun tersebut karena satu dan lain hal, nilai hajinya akan berkurang.
Sedangkan rukun umrah adalah niat ihram, tawaf, sa'i, dan memotong rambut. Yang membedakannya dengan haji adalah wukuf di Padang Arafah yang hanya wajib dilakukan oleh jemaah haji.
3. Waktu Pelaksanaan
Perbedaan antara ibadah haji dan umroh berikutnya adalah waktu pelaksanaan. Seperti diketahui, ibadah haji hanya dilakukan selama satu kali dalam satu tahun dan dilaksanakan oleh umat muslim dari seluruh dunia.
Waktu ibadah haji juga lebih sempit dibandingkan ibadah umrah. Ibadah haji hanya dapat dilakukan pada awal bulan Syawal hingga pada hari raya Iduladha di bulan Dzuhijjah.
Sedangkan umrah berbeda dengan ibadah haji. Ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja, tanpa ada rentan waktu yang membatasi.
Advertisement
4. Berdasarkan Kewajibannya
Perbedaan ibadah haji dan umrah selanjutnya adaalah kewajiban yang perlu dilakukan saat menunaikan kedua ibadah tersebut.
Pada kedua ibadah tersebut, jemaah wajib melaksanakan serangkaian ritual manasik, yang apabila ditinggalkan tidak mengurangi ibadah, namun harus digantinya dengan denda.
Terdapat lima kewajiban yang harus dilaksanakan oleh jemaah haji, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada' atau perpisahan, dan melempar jumrah.
Sedangkan kewajiban umrah hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Jumlah kewajiban yang lebih sedikit ini membuat pelaksanaan ibadah umrah menjadi lebih cepat selesai dibanding haji.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis:Edelweis Lararenjana. Published: 15/6/2020)