32 Kata-kata Bijak tentang Takdir, Jadi Renungan dalam Menyikapinya

1. "Takdir bukan berdiam diri saja, ia tengah menunggu kita memainkan ceritanya." - Sefryana Khairil

2. "Takdir itu bukan ditentang, tapi diterima." - Wulanfadi

3. "Takdir memang seperti ini, sangat menarik. Semula kau ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuatmu terbang ke selatan, bahkan berpindah dengan sukarela." - Giddens Ko

4. "Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan." - Agus Noor

5. "Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan dengan cara yang seolah kebetulan." - Ninna Lestari

6. "Takdir selalu berjalan dengan caranya sendiri." - Andros Luvena

7. "Takdir bukanlah masalah kebetulan, ia adalah masalah pilihan. Takdir bukanlah sesuatu yang harus ditunggu, ia merupakan sesuatu yang harus dicapai." - William Jennings Bryan

8. "Takdir terkadang membawa kita melesat jauh dari apa yang semestinya kita pelajari." - Galih Aditya

9. "Takdir buruk jika kita lebih mengutamakan kepala dan perut. Takdir baik jika kita lebih sering mendengarkan kepala dan hati." - Ajenangelinaa

10. "Takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia." - Habiburrahman El Shirazy

11. "Takdir Tuhan yang membuat keadaan menjadi seperti ini. Hidup kita tidak dikendalikan oleh weton." - Annisa Andrie

12. "Seseorang bertanggung jawab atas takdirnya sendiri, namun manusia juga memiliki kemampuan untuk menghilangkan takdir itu." - Kim Jong-Il

13. "Keyakinan bahwa takdir tidak dituliskan untuk kita, tetapi dituliskan oleh kita." - Barack Obama

14. "Takdir memang misteri. Manusia hanya bisa mengira dan menduga ke mana takdir atas pilihan hidupnya bergulir karena Tuhan mengaruniai akal dan budi, karena manusia bukan sebentuk boneka." - Aveus Har

15. "Jangan menyalahkan takdir atas keinginan kamu yang tak terwujud. Daripada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya."

16. "Dimana kita dilahirkan adalah takdir, bagaimana kita tumbuh adalah proses, seperti apa kita dihari tua adalah keputusan."

17. "Takdir yang dituliskan Tuhan merupakan hal terbaik dalam hidup kita, walau terkadang yang terbaik itu tak selalu indah."

18. "Berhentilah menyalah-nyalahkan Tuhan dan takdir. Mungkin ikhtiar, amal, dan doa kita yang masih jauh dari sempurna."

19. "Takdir bukanlah masalah kesempatan. Takdir adalah masalah pilihan."

20. "Di dunia ini, ada beberapa hal yang disebut takdir, sisanya adalah pilihan."

21. "Manusia memang wajib berusaha, namun bukan wajib berhasil. Manusia bisa berencana, namun hasil akhir adalah hak Sang Pencipta."

22. "Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras, kita dapat mengalahkan takdir."

23. "Tugas kita hanya menjalani takdir Allah dengan ikhlas. Jangan tanya kenapa karena Allah tahu yang terbaik untuk kita."

24. "Ketika ada yang bilang setiap orang punya takdirnya masing masing, berusahalah temukan takdir terbaikmu."

25. "Baik dan buruk adalah pilihan di dalam takdir. Takdirmu untuk lahir dan pilihanmu untuk berbuat."

26. "Hadapi kenyataan pahit ini. Jangan sekali-kali menyalahkan takdir. Tuhan memberikan jalan yang terbaik untukmu." - Evy Erviyanti

27. "Hidup adalah serangkaian kebetulan. Kebetulan adalah takdir yang menyamar." - Fiersa Besari

28. "Dari hujan aku belajar bahasa air, bagaimana berkali-kali jatuh tanpa sedikitpun mengeluh pada takdir." - Firman Nofeki

29. "Kerja Tuhan tidak boleh diramal. Nasib, usaha, dan takdir bagaikan tiga bukit biru samar-samar yang memeluk manusia dalam lena." - Andrea Hirata

30. "Kita berbicara tentang takdir seolah-olah itu adalah sesuatu yang dikunjungi pada kita; kita lupa bahwa kita menciptakan takdir kita setiap hari." - Henry Miller

31. "Bukan hanya semata-mata takdir Tuhan yang mengharuskan kita bahagia, tapi kitalah yang harus membuat diri kita berbahagia." - Immanuel Kant

32. "Cita-cita bukanlah takdir, tapi sebuah penunjuk arah. Ia bukan perintah, tapi komitmen. Ia tak menentukan masa depan, melainkan wahana untuk menggerakkan sumber daya dan energi bagi usaha membangun masa depan." - Peter F. Drucker

Sumber: Postingan Keren, Juproni