35 Kata-kata Bijak tentang Utang, Cocok Dijadikan Sindiran

1. "Lebih baik pergi tidur tanpa makan malam daripada bangun tidur dengan utang." - Benjamin Franklin

2. "Beberapa orang terjebak dalam kebahagiaan pamer di sosial media, sampai lupa tumpukan utang di dunia sosial yang nyata." - Boy Candra

3. "Yang aku bayar pada tukang pecel hanyalah biaya produksi, waktu, dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa." - Sujiwo Tejo

4. "Mantan kekasih persis seperti utang. Kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melupakannya."

5. "Janji adalah utang. Dan utang tetaplah utang, yang harus dibayar kembali suatu saat nanti." - Emma Grace

6. "Utang adalah biaya hidup masa depan yang kau pakai hari ini. Tabungan adalah biaya hidup masa depan yang sudah kau miliki hari ini." - Harry Slyman

7. "Derita adalah momentum membayar utang. Siapa saja yang melawan, tidak saja gagal membayar utang, ia malah menciptakan utang yang baru." - Gede Prama

8. "Jangan pernah berutang, jika utang itu hanya untuk membuat Anda seakan-akan terlihat lebih sukses dari orang-orang di sekeliling Anda, karena inilah yang dimaksud dengan hidup di dalam ilusi." - Joe Hartanto

9. "Mendingan kebanyakan mimpi dari kebanyakan utang." - Triani Retno A.

10. "Jangan berutang kalau memang tidak punya sumber untuk membayarnya. Jangan ingin kebutuhan tersier kalau memang buat kebutuhan pokok saja masih susah. Akhirnya menyusahkan keluarga orang lain." - Mariam Yoese

11. "Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meski kalian merasakan kesulitan karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari, kesengsaraan di malam hari." - Umar bin Abdul Aziz

12. "Di saat nagih utang ke orang lalu bilang tidak ada uang, di situ kadang saya merasa sedih."

13. "Bayar utang jangan nunggu ditagih karena mungkin yang mengutangi sangat menghargaimu sehingga tidak berani menagih." - Oom Komariah

14. "Riset membuktikan, orang akan mulai lupa amnesia jika ditanya soal utang."

15. "Kalau lagi butuh pinjeman, datangnya kayak kilat. Begitu ditagih, hilangnya kayak buronan."

16. "Berhati-hatilah kamu dalam berutang, sesungguhnya utang itu mendatangkan kerisauan di malam hari dan menyebabkan kehinaan di siang hari." - HR. Baihaqi

17. "Kalau teman mau pinjem uang itu mukanya jadi beda yah. Kayak ada manis-manisnya gitu."

18. "Jangan lupa bayar utang karena semua dosa diampuni kecuali utang. Orang yang mati syahid diampuni semua dosanya kecuali utang." - HR Muslim

19. "Janji adalah utang. Jadi kalau banyak utang, bayarlah dengan jani-janji."

20. "Utang itu berat kawan, karena di akhirat nanti tak ada rupiah yang membayarnya." - Azalea Husin

21. "Penuhilah janji, sesungguhnya setiap janji pasti akan dimintai pertanggung-jawabannya." - QS Al-Isra:34

22. "Utang adalah ibu dari kebodohan dan kejahatan yang produktif." - Benjamin Desraeli

23. "Utang seperti api. Makin besar utang makin mungkin utang tersebut membakar dan menyiksamu."

24. "Walau Anda akan menjadi miskin dengan membayar utang, itu lebih baik daripada mati dalam keadaan memiliki utang."

25. "Hidup sederhana tanpa utang lebih damai daripada kelihatan kaya karena utang."

26. "Jangan karena utang, rezeki orang terhalang."

27. "Jangan pernah malu menagih utang. Justru kalau kita sayang kepada orang yang berutang, maka hendaknya kita menagih utang tersebut darinya."

28. "Cari pertolongan itu kepada Tuhan, bukan kepada utang."

29. "Manusia lebih sulit melupakan piutang, namun mudah melupakan utang."

30. "Bagi jiwa yang agung, utang yang paling berat adalah ketidakmampuan membalas budi yang pernah diterimanya dari orang lain."

31. "Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mengembalikan utang."

32. "Setiap utang yang kita miliki adalah sebuah janji yang harus kita lunasi sampai akhir hayat."

33. "Jangan berjanji, kalau tidak mau diingatkan. Jangan berutang, kalau tidak mau ditagih."

34. "Membeli barang dengan utang memang bikin gaya, tapi tidak kaya."

35. "Utang akan menyeret orang yang miskin menjadi lebih miskin dan tersiksa."

Sumber: Mainkata, Juproni