Bola.com, Jakarta - Mimisan terjadi akibat adanya pendarahan pada hidung dan sering disebut dengan epistaktis. Mimisan kerap dialami anak-anak maupun dewasa. Jika terjadi pada orang dewasa, maka itu berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
Ada dua faktor seseorang mengalami mimisan yakni organik dan gangguan medis.
Advertisement
Faktor organik atau gangguan kesehatan biasanya terdapat kelainan organ bawaan sejak lahir. Kelainan itu bisa berupa kelemahan organ hidung maupun pembuluh darah yang relatif tipis, terlalu lebar, atau terlalu rapuh. Kondisi itu menyebabkan anak rentan mengalami mimisan.
Penyebab mimisan kedua adalah faktor gangguan medis, biasanya kesehatan anak menurun karena adanya pembekuan darah, terutama sel darah merah.
Darah yang keluar dari lubang hidung memiliki durasi yang berbeda-beda. Ada yang berlangsung hanya beberapa detik, bahkan ada pula yang lebih dari 20 menit.
Namun, ada pula mimisan merupakan tanda-tanda seseorang memiliki penyakit berbahaya. Berikut Bola.com merangkum 5 penyebab mimisan yang berbahaya dikutip klikdokter, Minggu (9/8/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Mimisan yang Berbahaya
- Leukemia
Leukemia atau biasa dikenal dengan kanker darah, merupakan kanker yang menyerang sel-sel darah putih (leukosit) dalam tubuh. Kanker ini berawal dari sumsum tulang yang menimbulkan produksi sel-sel darah putih secara abnormal. Gejala leukemia antara lain kelelahan (fatigue), kelemahan, pusing, sakit kepala, sesak napas, kulit pucat, mudah terkena berbagai infeksi, demam, mudah memar atau berdarah, mudah mimisan, gusi rentan berdarah, nyeri pada sendi atau tulang, dan pembengkakan di perut.
Terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada leukemia. Komplikasi tersebut berhubungan pula dengan menurunkan fungsi sel darah putih di dalam tubuh penderita leukemia, di antaranya infeksi berat (sepsis). Selain itu, bila fungsi trombosit menurun, dapat terjadi perdarahan di berbagai area tubuh, seperti otak, paru, dan pencernaan. Komplikasi infeksi berat dan perdarahan pada leukemia dapat mengancam nyawa penderitanya.
- Polip hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada dinding dalam rongga hidung. Jaringan ini bersifat lunak, tidak sakit, dan bukan kanker. Bentuk polip menggantung menyerupai anggur atau tetesan air mata. Belum diketahui secara jelas penyebab dari polip hidung. Namun, polip hidung dikaitkan dengan proses peradangan kronis di hidung.
Beberapa gejala yang dapat muncul pada polip hidung adalah hidung tersumbat, hidung berair, indera penciuman dan perasa berkurang, mimisan, mengorok saat tidur, serta akumulasi lendir di tenggorokan (post-nasal drip). Jika tidak ditangani, polip hidung dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, yaitu sumbatan jalan napas saat tidur (obstructive sleep apnea).
Advertisement
Penyebab Mimisan yang Berbahaya
- Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah karena kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya, perdarahan akan sulit berhenti pada penderita hemofilia. Terdapat beberapa jenis hemofilia dan kebanyakan dipengaruhi faktor genetik.
Gejala yang muncul pada hemofilia bervariasi, tergantung seberapa kurangnya faktor pembekuan di dalam tubuh penderitanya. Jika faktor pembekuannya sangat rendah, penderita berpotensi mengalami perdarahan spontan tanpa intervensi secara sengaja seperti membuat perlukaan. Beberapa gejala hemofilia di antaranya perdarahan berlebihan tanpa sebab yang jelas, mudah memar, mimisan, urine atau tinja berdarah, dan nyeri disertai pembekakan pada sendi-sendi.
Beberapa komplikasi dapat terjadi pada hemofilia. Yang paling jelas, gangguan pembekuan darah tentu dapat menyebabkan perdarahan di berbagai area tubuh. Hemofilia yang parah dapat menyebabkan perdarahan di otak dan dapat membahayakan nyawa penderitanya.
- Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
Idiopathic thrombocytopenic purpura(ITP) merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Pada ITP, sistem kekebalan tubuh berlaku salah dengan menghancurkan trombosit tubuh sendiri. Padahal, trombosit dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Akibatnya, penderita ITP mudah mengalami perdarahan atau memar secara berlebihan.
Beberapa gejala ITP meliputi mudah memar secara berlebihan (purpura), perdarahan sulit berhenti, bintik-bintik merah keunguan di bawah kulit, mimisan, urine atau tinja berdarah, gusi mudah berdarah, dan perdarahan menstruasi secara berlebihan. Komplikasi dari ITP yang mengancam jiwa adalah ketika perdarahan sudah terjadi di otak.
Sumber: Klikdokter