Sukses


Macam-macam Puisi Kemerdekaan, Tumbuhkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme

Bola.com, Jakarta - Tepat pada 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan, yang dibacakan oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.

Hal itu berarti pada 2020 ini, akan menjadi peringatan ulang tahun ke-75 Republik Indonesia. Banyak cara bisa dilakukan atau ditunjukkan rakyat Indonesia untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan negara tercinta.

Untuk mengapresiasi HUT ke-75 Republik Indonesia, kamu bisa menyusun atau membaca puisi tentang kemerdekaan. Puisi merupakan satu di antara karya sastra yang berisi ungkapan atau curahan hati penulisnya.

Selain itu momen ini bisa menjadi pengingat perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan bangsa. Hal tersebut tentunya sebagai wujud nasionalisme dan mencintai Tanah Air Indonesia.

Di era globalisasi seperti sekarang, tak sedikit orang kehilangan rasa nasionalisme dan patriotisme, terutama di kalangan generasi muda. Ada banyak puisi kemerdekaan yang bisa kamu baca.

Kamu juga bisa mengunggah puisi kemerdekaan agar tampak menarik dan beda dari yang lain. Berikut ini kumpulan puisi kemerdekaan, bisa membakar semangat juangmu dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, dirangkum dari Mypurohith dan Jatikom, Minggu (16/8/2020).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Satu Kata 'Merdeka'

Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah

Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang

Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan

 

Sebuah harga yang harus dibayar

Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa

Demi terwujudnya satu kata

Merdeka

 

Detik ini bangsa kita telah merdeka

Detik ini Indonesia telah merdeka

Bangsa besar telah lahir

Terwujud dengan semangat para pejuang

Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata

 

Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan

Demi satu kata

Merdeka

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran

 

Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air

Dengan bangga jenazahmu tersenyum

Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati

Semua demi satu kata merdeka

3 dari 6 halaman

2. Bayang-Bayang Pejuang

Bayang-bayang para pejuang bangsa

Wanginya harum di tengah deretan para pujangga

Kisahnya indah penuh perjuangan

Sang pahlawan bangsa dan negara

 

Merelakan nyawa di medan pertempuran

Rela dadanya tertembus peluru

Meskipun tergeletak di tanah penuh darah

Namun ia tetap hidup di dalam jiwa kita

 

Bayang-bayang para pejuang bangsa

Kita menapak menembus era

Dan kau saksikan kami di alam surga sana

Kita bersatu untuk mempertahankan

 

Kau ambil seragam lusuhmu

Kau kenakan dengan rapi

Meski kau tak dikenal

Namun juangmu masih terasa

4 dari 6 halaman

3. Dongeng Perjuangan

Aku tidak melihat akan keadaan

Aku tak mendengar akan amarah

Bahkan tangisan seolah sebuah dongeng

Cerita dari kakek yang pilu

 

Perlahan wajah keriput itupun tersenyum

Membelai lembut kepalaku sambil bercerita

Dua manusia berbeda latar belakang

Yang tidak sederajat dan hanya terikat tali kebebasan

 

Sebuah harapan yang berawal dari impian

Hingga berakhir menjadi kenyataan

Pahlawan yang terlahir dari perjuangan

Pahlawan terpisahkan oleh sebutir peluru

 

Takkan ada kekecewaan pahlawanku

Takkan ada yang perlu disesali

Kau akan merasakan sejuknya angin kebebasan

Dan aku hanya bisa beristirahat di sini

5 dari 6 halaman

4. Tanah Tumpah Darahku

Aku tak ingin melihat bangsaku

Kalah tersungungkur oleh waktu

Aktu tak ingin melihat bangsaku

Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran

 

Dengan tekad setinggi langit

Untuk tanah ini aku rela berkorban

Disaat percaya diriku menyusut

Disaat itulah semangatku semakin berkobar

 

Selama mentari masih menyinari dunia

Aku takkan berhenti sedetik pun

Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan

Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku

 

Bersatulah wahai penerus bangsa

Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang

Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu

Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati

 

Harapanku akan selalu mengiringi

Untuk tanah negeri ini setiap hari

Aku tidak ingin lagi

Melihat ibu pertiwi tersiksa hati

6 dari 6 halaman

5. Terima Kasih Pahlawan

Karena jasamu kita merdeka

Hidup di ujung barat hingga timur

Tanpa takut dan gugup yang membara

 

Kau rela mati demi kami

Kau rela miskin demi kami

Kau rela menderita demi kami

Untuk kami kau rela hancur

 

Berkatmu Indonesia bisa merdeka

Mengepak sayap melesat langit

Berkatmu Indonesia bisa jaya

Menembus zaman hingga canggih

 

Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian

Tak terbayang jika kesabaran itu takmenyertai derita kalian

Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian

 

Kami anak muda kami bangsa Indonesia

Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan

Karena perjuangan yang luar biasa kalian

Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.

 

Sumber: Mypurohith, Jatikom

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer