Bola.com, Jakarta - Menstruasi adalah serangkaiaan perubahan fisikologis pada wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi estrogen dan progesteron.
Panjang dari siklus menstruasi secara normal adalah 21-35 hari, tergantung kondisi tubuh wanita yang mengalaminya. Lama menstruasi dapat berlangsung selama 2 hingga 8 hari.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Advertisement
Menstruasi dialami oleh semua wanita dari masa pubertas, pada saat memasuki usia remaja hingga masa menopause pada saat memasuki usia senja.
Kebanyakan wanita mulai mengalami menstruasi pada usia 12 tahun, namun ada beberapa dari mereka yang memulainya pada saat 8 tahun atau bahkan 15 tahun.
Pada umumnya wanita mengalami menstruasi sebanyak 11 hingga 12 kali dalam setahun. Siklus menstruasi normal terjadi pada setiap bulannya.
Namun, ada beberapa wanita yang mengalami keterlambatan menstruasi. Lalu, sebenarnya apa sajakah hal yang memengaruhi keterlambatan menstruasi pada wanita?
Berikut enam hal penyebab terlambat menstruasi, yang harus diperhatikan oleh para wanita, seperti dirangkum dari Alodokter, Selasa (25/8/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Terlambat Menstruasi
1. Stres
Mengalami stres merupakan satu di antara penyebab para wanita mengalami keterlambatan menstruasi. Hal itu karena ketika mengalami stres, hormon dan bagian otak yang bertanngung jawab mengatur siklus menstruasi akan terganggu.
Selain itu, di saat stres, para wanita akan mengalami kondisi naik turun berat badan yang tidak dapat dikontrol, dan hal tersebut juga memengaruhi siklus menstruasi.
2. Obesitas
Ketika wanita mengalami penambahan berat badan yang berlebihan atau mengalami obesitas, akan memicu gangguan hormonal pada tubuh.
Hal tersebut dapat terjadi karena tubuh memproduksi esterogen lebih banyak, akibatnya dapat menghambat pelepasan sel telur sehingga darah menstruasi menjadi tidak teratur.
Advertisement
Penyebab Terlambat Menstruasi
3. Berat badan turun secara signifikan
Keterlambatan siklus menstruasi dapat terjadi pada wanita yang memiliki gangguan makan dan mengalami penurunan badan secara signifikan.
Penurunan berat badan secara signifikan dapat memengaruhi hipotalamus dan membuat menstruasi terlambat atau bahkan berhenti.
Jika berat badan Anda kurang 10 persen dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi (proses di mana indung telur melepaskan sel telur) pun terhenti.
4. Penyakit kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan celiac, dapat sangat memengaruhi keterlambatan siklus menstruasi. Hal itu karena saat seseorang mengalami diabetes, kadar gula darah tidak dapat terkontrol dan membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
Begitu juga dengan celiac, dapat menyebabkan peradangan yang bisa menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi seperti ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi, dehidrasi, mengalami diare, hingga menyebabkan menstruasi terlambat.
Penyebab Terlambat Menstruasi
5. Merokok
Kebiasaan merokok yang sering dilakukan oleh para wanita dapat memengaruhi keterlambatan siklus menstruasi. Hal tersebut karena zat-zat berbahaya pada rokok, seperti nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.
6. Menopause dini
Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini.
Menopause menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya menstruasi terlambat atau bahkan terhenti sama sekali.
Sumber: Alodokter
Advertisement