Sukses


Penyebab Jerawat Batu dan Cara Mengatasinya dengan Mudah

Bola.com, Jakarta - Jerawat batu yang tumbuh di wajah kerap membuat stres. Ukuran besar, berwarna merah dan dipenuhi nanah jelas menggangung penampilan. Tak sedikit juga jerawat batu menimbulkan rasa sakit dan gatal pada area yang ditumbuhi.

Jerawat muncul ketika pori-pori wajah tersumbat oleh sel-sel kulit mati. Terkadang, bakteri ikut terjebak di dalamnya dan membuat area tersebut menjadi merah dan bengkak.

Jerawat batu muncul karena infeksi yang telah masuk jauh ke dalam kulit wajah dan membentuk benjolan yang berisi nanah. Tidak hanya terjadi pada wajah, jerawat batu juga bisa muncul di dada, pundak, punggung, atau lengan atas.

Jerawat sangat dipengaruhi oleh hormon androgen. Kalangan yang memiliki hormon adrogen tinggi adalah remaja dan wanita yang sedang mengalami siklus menstruasi, menopause, kehamilan, atau yang menderita sindrom ovarium polikistik.

Namun, bukan berarti kalangan remaja saja yang bisa mengidap jerawat batu. Anak-anak berusia 8 tahun atau orang tua berusia paruh baya pun bisa memilikinya.

Berikut hasil rangkuman penyebab jerawat batu dan cara mengatasinya, dikutip dari Liputan6 dan Alodokter, Kamis (27/8/2020).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Jerawat Batu

1. Faktor Genetik

Penyebab jerawat batu biasanya adalah faktor genetik. Apakah orangtua Anda memiliki jenis wajah berminyak dan sering mengalami jerawat batu? Jika iya, jerawat batu yang sering dialami itu bisa jadi disebabkan karena masalah genetik.

Jerawat batu lebih mudah tumbuh di kulit yang berminyak. Itulah mengapa, jika Anda memiliki kulit yang berminyak, akan sangat rentan terkena jerawat batu.

Setelah mengetahui kulit berminyak dan faktor genetik bisa menjadi pemicu utama jerawat batu, sebaiknya Anda selalu rajin membersihkan wajah agar terhindar dari kotoran dan minyak.

2. Kosmetik

Penyebab jerawat batu selanjutnya adalah penggunaan kosmetik. Esensi penggunaan kosmetik seharusnya memang untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membuat Anda tampil lebih cantik.

Akan tetapi, perlu juga diperhatikan beberapa bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik bisa memicu timbulnya jerawat, termasuk jerawat batu. Apalagi jika Anda memiliki kulit tipe sensitif, penggunaan kosmetik yang tidak cocok bisa memperparah keadaan kulit.

Penyebab jerawat batu lainnya ialah karena penggunaan makeup yang tebal seharian dan Anda tidak segera membersihkannya.

Hal ini dapat memicu munculnya jerawat batu karena pori-pori wajah tersumbat oleh kosmetik yang dipakai. Makeup yang oil-based atau memiliki kandungan minyak yang terlalu banyak bisa menyebabkan munculnya jerawat batu.

3. Faktor hormonal

Penyebab jerawat batu lainnya adalah faktor hormonal. Ketika Anda mengalami fase pubertas, produksi jenis hormon penyebab jerawat yakni hormon androgen, akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan kulit Anda memproduksi sebum yang lebih banyak daripada biasanya dan hasilnya, jerawat batu akan muncul.

Selain masa pubertas, saat wanita mengalami fase menstruas, hormon androgen dan hormon estrogen meningkat sehingga produksi sebum juga meningkat.

Mengonsumsi pil KB, masa kehamilan, dan stres berat juga dapat memicu produksi minyak yang berlebihan karena hormon yang tidak stabil. Semua perubahan hormon yang signifikan tersebut, menyebabkan munculnya jerawat batu.

3 dari 4 halaman

Penyebab Jerawat Batu

4. Pertumbuhan sel kulit yang abnormal

Penyebab jerawat batu lainnya adalah pertumbuhan sel kulit yang abnormal atau tidak normal. Penyebab jerawat batu ini disebabkan pertumbuhan sel kulit yang tidak normal ketika proses regenerasi sel.

Ketika sel-sel kulit mati ini tidak beregenerasi dengan cepat, pada akhirnya sel kulit mati ini akan menumpuk dalam folikel rambut yang nantinya juga bercampur dengan bakteri (Propionibacteria).

5. Gaya hidup tidak sehat

Penyebab jerawat batu lainnya yang tidak Anda sadari adalah gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat penyebab timbulnya jerawat batu bisa bermacam-macam, seperti merokok, minum-minuman beralkohol, mengkonsumsi makanan penyebab jerawat terus menerus, kurang minum air putih dan kurangnya waktu beristirahat.

Merokok dapat mempersempit pembuluh di kulit dan akan merusak sel-sel kulit. Jika sel kulit rusak, hal ini bisa mengakibatkan penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori dan akan menimbulkan jerawat batu.

Makanan yang pedas, berminyak, junk food, dan makanan bersantan juga dapat membuat kulit memproduksi sebum lebih banyak dari biasanya, yang pada akhirnya menimbulkan jerawat batu.

Kurang istirahat juga akan menghambat regenerasi sel pada kulit sehingga bisa memperburuk kondisi kulit. Selain itu, kebiasaan buruk seperti mengusap atau menggaruk wajah dengan tangan kotor bisa memicu timbulnya jerawat batu.

4 dari 4 halaman

Penanganan Jerawat Batu

Berikut ini adalah obat-obatan yang bisa menyingkirkan jerawat batu dari wajah Anda serta berguna untuk menghindari munculnya jaringan parut bekas jerawat di kulit:

1. Antibiotik

Selain bisa membantu mengontrol bakteri, antibiotik juga bisa meringankan peradangan pada jerawat batu Anda. Namun terkadang, ada pula jerawat yang kebal terhadap antibiotik. Antibiotik umumnya diberikan dalam bentuk tablet, dengan jenis dan dosis berdasarkan usia, tipe jerawat, dan kondisi jerawat. Pemberian antibiotik dapat dikombinasikan juga dengan obat-obatan lain, misalnya obat oles yang mengandung benzoyl peroxide.

2. Asam salisilat dan asam azelaic

Obat asam salisilat dan asam azelaic memiliki sifat antibakteri yang akan mencegah terjadinya penyumbatan pada folikel rambut yang bisa memicu jerawat. Dapsone

Obat ini diberikan untuk kasus jerawat yang meradang, biasanya pada perempuan dewasa.

3. Isotretinoin

Kebanyakan orang berhasil menyingkirkan jerawat batu di kulit mereka secara permanen dan tuntas dengan obat ini. Isotretinoin berfungsi menekan produksi kelenjar minyak di kulit dan mengurangi peradangan. Namun, obat ini juga berisiko menimbulkan beberapa efek samping yang serius. Untuk itu, konsultasikan pada dokter kulit terlebih dahulu untuk penggunaannya.

4. Pil Kontrasepsi

Beberapa jenis pil kontrasepsi juga dapat digunakan sebagai terapi jerawat pada perempuan. Namun, penggunaan ini hendaknya tetap dibarengi dengan obat jerawat lainnya melalui konsultasi dokter.

5. Spironolactone

Spironolactone bekerja dengan cara menghambat produksi hormon androgen pada kelenjar minyak di kulit Anda. Obat ini biasanya diberikan pada remaja perempuan jika antibiotik oral tidak mendatangkan hasil.

6. Obat oles mengandung retinoid

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan jenis krim, gel, atau salep yang mengandung retinoid (vitamin A) untuk mengobati jerawat. Obat oles ini dapat mengatasi pori-pori yang tersumbat sekaligus mendukung obat antibiotik untuk dapat bekerja secara maksimal.

 

Sumber: Alodokter, Liputan6 (Reporter: Rizky Mandasari/Editor: Fadila Adelin, Published: 27/8/2018)

 

Yuk, baca kumpulan artikel kesehatan lainnya dengan mengunjungi tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer