Bola.com, Jakarta - Pancasila adalah dasar serta pilar ideologi bagi segenap Bangsa Indonesia. Untuk itu, setiap warga negara Indonesia diharapkan mempunyai dan membentuk kepribadian sesuai prinsip dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kelima prinsip yang ada dalam Pancasila kali pertama dicetuskan Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945. Hal tersebut yang menjadi dasar Presiden Joko Widodo pada 2016 menetapkan 1 Juni sebagai Hari Pancasila.
Baca Juga
3 Pemain dan Pelatih Terbaik Pekan 15 BRI Liga 1: Kontribusi untuk Kemenangan Besar, Ada yang Jebol Gawang Mantan
Deretan Bintang Premier League yang Harga Pasarnya Terjun Bebas pada Akhir Tahun 2024: Ada Kevin De Bruyne sampai Christopher Nkunku
Mengulas Gaya Bermain Timnas Indonesia dan Filipina pada Piala AFF 2024: Saatnya Pragmatis?
Advertisement
Adapun lima prinsip dan pedoman Bangsa Indonesia ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penting untuk bisa menerapkan prinsip serta nilai-nilai yang dalam kelima sila Pancasila tersebut. Untuk bisa mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat minimal mengetahui dan memahami setiap makna sila tersebut.
Jadi, masing-masing sila tersebut mempunyai makna yang harus dipahami. Apa saja makna setiap sila Pancasila tersebut?
Pada artikel lain sudah dijelaskan makna dari sila pertama hingga keempat. Untuk mengetahui keempat artikel lainnya tersebut bisa mengeklik tautan ini.
Sementara, pada artikel kali ini akan dijelaskan makna sila kelima atau terakhir yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sila kelima, mengandung makna bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil, baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini rangkuman mengenai makna sila kelima Pancasila beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari laman Yuksinau dan GuruPPKN, Selasa (27/10/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Makna Lambang Sila Kelima, Padi dan Kapas
- Padi dan kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'.
- Padi dan kapas melambangkan dua hal yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup.
- Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas ketersediaan pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa bertahan dan hidup dengan nyaman.
- Jadi, setiap warga Indonesia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara tanpa membeda-bedakan. Terpenuhinya pangan dan sandang, merupakan syarat suatu negara dianggap sejahtera.
Advertisement
Makna Sila Kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Selain itu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna lain, yakni sebagai berikut:
1. Keadilan
Makna yang paling baik dalam dasar Pancasila dalam sila kelima ialah keadilan harus menjadi sesuatu yang menjadi hak setiap masyarakat Indonesia.
Misalnya, berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak memiliki Hak yang sama dalam proses hukum.
2. Adil
Makna sila kelima Pancasila berikutnya ialah proses pengembangan sikap adil sesama manusia, yang menjadi unsur naluriah dalam pembentukan kedamaian rakyat/masyarakat Indonesia.
Pengertian adil di sini ialah serangkaian perilaku yang menempatkan sesuatu sesuai dengan posisi atau porsinya.
3. Hak dan kewajiban
Makna sila kelima Pancasila yang selanjutnya ialah adanya wujud menyeimbangkan, dan menyelaraskan, serta menyerasikan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.
Contoh hak dan kewajiban warga negara dalam hal ini, yaitu menjaga kedaulatan Indonesia dengan cara memberikan penanaman jiwa nasionalisme.
4. Kerja sama
Makna sila kelima Pancasila yang keempat adalah saling melakukan berbagai bentuk kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya. Upaya ini dilakukan agar mendapatkan keadilan.
5. Kedermawanan
Pelaksanaan sebagai wujud tindakan ataupun penerapan nilai keadilan selanjutnya adalah mengembangkan sikap kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan cara saling berbagi dan tolong menolong.
Jika hal tersebut terus dilakukan tentunya kehidupan akan makin tertata dengan baik penuh dengan kasih sayang antar-rakyat Indonesia.
6. Bekerja keras
Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan bekerja keras merupakan satu di antara makna dalam sila kelima Pancasila. Upaya tersebut dilakukan agar segenap masyarakat bisa menjalankan perannya sebagai bentuk perubahan sosial.
7. Tolong menolong
Tolong-menolong kepada sesama menjadi satu di antara bagian penting dalam penerapan dan pengamalan Pancasila, khususnya sila kelima.
Kebiasaan baik ini tentunya akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kebahagiaan yang dilakukan seseorang.
8. Menjauhi sikap tidak baik
Makna sila kelima Pancasila yang terakhir ialah menjauhi sikap-sikap yang dinilai tidak baik, salah satu di antaranya seperti pemerasan terhadap orang lain. Hal ini dilakukan agar seseorang bertangung jawab atas apa yang menjadi tugasnya.
Contoh Penerapan Sila Kelima dalam Kehidupan Sehari-hari
Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.
2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.
5. Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.
6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
Â
Sumber:Â Yuksinau, GuruPPKN
Â
Untuk artikel-artikel Pancasila lainnya bisa mengeklik tautan ini.
Advertisement