Bola.com, Jakarta - Pembuatan vaksin COVID-19 yang dilakukan perusahaan asal Jerman, BioNTech dan mitranya asal Amerika Serikat, Pfizer, membawa kabar baik. Pada hasil uji coba tahap ketiga yang dilakukan, vaksin diklaim bisa mencegah penyebaran COVID-19 hingga 90 persen.
Sampai saat ini BioNTech dan Pfizer belum menemukan masalah yang serius terkait pembuatan vaksin COVID-19 itu. Para peneliti juga yakin efek imunisasi tidak akan berumur pendek.
Baca Juga
Prediksi Persik Kediri Vs PSIS Semarang di BRI Liga 1: Pertarungan Tensi Tinggi Berbeda Misi
Prediksi Leicester City Vs Chelsea dan Arsenal Vs Nottingham Forest di Liga Inggris: Panas di Papan Atas
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Advertisement
CEO BioNTech, Ugur Sahir, bahkan yakin vaksin yang sedang mereka kembangkan bisa bertahan selama setahun. Jika berhasil, maka vaksin Pfizer dan BioNTech ini akan menjadi terobosan baru dalam memerangi pandemi COVID-19.
"Kami harus lebih optimistis lagi. Efek imunisasi dapat bertahan setidaknya selama satu tahun," kata Ugur Sahin seperti dikutip Reuters.
"Kumpulan hasil pertama dari uji coba vaksin COVID-19 tahap ketiga menyebutkan kemampuan vaksin kami untuk mencegah COVID-19. Analisis dari uji coba vaksin itu tampaknya secara efektif mencegah infeksi." tambah CEO Pfizer, Albert Bourla.
Meski demikian, para peneliti masih akan terus melakukan sejumlah eksperimen untuk bisa memastikan Vaksin Pfizer dan BioNTech bisa diproduksi secara massal. Vaksin COVID-19 ini juga diyakini belum siap dan tersedia pada akhir 2020.