20 Kata-Kata Kecewa untuk Seseorang, Lampiaskan Jeritan Hati

1. "Aku mencoba untuk menggoreskan tinta sebagai tanda kemampuanku, namun yang kudapat hanya sebuah kata hina. Aku tuliskan syair untuk menunjukkan kebolehanku, namun dipandang rendah dan tidak berarti. Mencoba melakukan sesuatu dengan gerakan tubuh dan keahlianku, namun yang kudapat hanya sebuah kata menyakitkan."

2. "Apakah hidup harus sesulit ini untuk bisa diterima dan diakui oleh banyak orang. Apakah aku tidak bisa untuk menunjukkan kebolehanku, apa hanya mereka yang bisa berkomentar dan memberi pendapat buruk tentangku. Lalu, bagaimana dengan hidup mereka, apakah mereka sudah sangat sempurna hingga terus meremehkanku."

3. "Tidak ada yang perlu dijelaskan tentang diri ini, tentang hati yang mudah rapuh ini, tentang perasaan yang tidak menentu ini. Aku hanya seseorang yang memiliki banyak kelemahan dan sangat berbeda dengan mereka yang memiliki segalanya. Rasa kecewa dan iri ini tidak bisa kutahan lagi, membuatku ingin segera melupakan."

4. "Aku pernah berusaha menjadi lilin yang berada di kegelapan untuk menyinari sekitar, namun aku dibiarkan hingga redup. Aku pernah menjadi angin yang berusaha menyapa dengan membawa kesegaran, namun hanya dibutuhkan saat mereka merasa panas. Bahkan ketika aku berusaha menjadi sapu tangan untuk menghapus kesedihan, aku dibuang ketika telah bahagia."

5. "Apa pun yang kulakukan, apa pun yang kuberikan seperti tidak pernah membekas dan membuat mereka ingat tentangku. Aku sakit, aku hancur, dan aku terus menangis, namun tidak ada yang datang menghibur seperti aku yang datang pada mereka. Aku tenggelam dalam lautan kecewa yang membuat hati ini terasa hampir mati, apakah ini rasanya diabaikan oleh orang sekitar."

6. "Aku ingin memaafkanmu. Mengulang kembali semua hal yang pernah kita lakukan saat masih bersama. Aku ingin kembali di mana hati ini belum terluka karena kecewa. Namun, sepertinya hal itu tidak mungkin. Walaupun aku kembali dan berusaha menghindar dari rasa kecewa, hatiku akan tetap merasakannya karena cinta yang kugenggam dengan ketulusan hati, berharap kau mengerti."

7. "Suatu kebodohan dalam diriku yang tidak bisa kupungkiri, aku masih mencintai dan menginginkanmu walau aku tahu kau akan selalu menghancurkanku dengan kekecewaan. Aku di sini masih tetap mencintai dan menerimamu dengan serpihan rasa kecewa yang kau berikan untukku. Bahkan hati ini terus menaruh harapan padamu, yang sudah kutahu ini adalah harapan kosong."

8. "Tidak perlu membicarakan mengenai kepercayaan yang sejati padaku, bila kau sendiri menodai kepercayaan dengan hal menyakitkan. Simpan kembali janji manismu, aku tidak membutuhkannya. Hati ini telah kembali pulih tanpa resep obat darimu. Sejuta rayuan dan kata-kata yang kau ucapkan padaku hanya sebatas angan dan harapan tidak ada kepastian."

9. "Tutup mulutmu dan hentikan semua kata-kata yang bisa merusak rasa bahagia yang telah kubangun untuk mengobati luka hati. Walaupun hati telah kembali memaafkan, bukan berarti hati ini bisa menerima kembali kehadiran dirimu. Hancur tetaplah hancur. Walau bagaimana kau mengobati dan menyambungnya kembali, kerusakan akan tetap terlihat dengan jelas dan tidak bisa seperti semula."

10. "Ketika aku mulai menyerah, bukan karena perasaanku yang sudah hilang padamu, bukan juga karena aku yang sudah tak ada rasa nyaman dengan kehadiran dirimu. Tapi, aku kecewa, perasaan hati yang telah sakit dan kecewa ini memaksaku untuk pergi. aku yang kini sudah merasa sangat lelah dan hati yang ingin sekali menyerah, namun tidak pernah bisa."

11. "Hati ini masih terus memikirkanmu, walau logika sudah berkata untuk pergi. Aku tetap berada di sini untuk menunggu perubahanmu, hingga akhirnya perjuanganku selama ini hanya sia-sia. Kau bahkan tak menghargai sama sekali. Sungguh, tidakkah kau lihat luka yang ada di hati dan tatapanku saat melihatmu dengannya."

12. "Ketika cinta tidak berjalan sesuai dengan harapan yang telah kita inginkan dan rasakan, maka hanya sebuah lukalah yang menjadi akhir perjalanan cerita. Terima kasih atas semua yang kau berikan, mengenai luka, sakit, kecewa, kesedihan bahkan bahagia yang menurutku tidak sempurna. Terima kasih untuk rasa yang begitu indah dan menyakitkan."

13. "Terima kasih telah membawaku ke bukit yang indah sebelum kau mendorongku ke dalam lembah duka yang hampa. Terima kasih karena kau telah mengajarkanku apa itu arti cinta, arti berjuang, dan arti kekecewaan yang sesungguhnya, hingga aku menyadari harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan."

14. "Aku sudah menyadarinya sejak awal mengenai kepergianmu yang tidak meninggalkan kesan dan pesan untukku yang terakhir kalinya. Kamu yang memilih untuk pergi karena tahu mengenai perasaanku sebenarnya pada dirimu. Jika tidak cinta, mengapa harus menghindar, mengapa tidak memilih untuk diam dan bicarakan dengan baik."

15. "Tahukah kamu bahwa sikapmu itu membuatku kecewa, datang tanpa diundang lalu pergi tanpa pamit. Sadarlah bahwa hati ini bukan sebuah singgasana yang bisa kau jadikan tempat berlabuh. Kamu yang telah pergi begitu saja dan meninggalkan luka yang kian membesar, membuatku mencari obat yang tak kunjung kudapat."

16. "Saat hati yang lembut ini telah tergores dengan tajamnya pisau yang menyayat hati, membuat rasa perih yang tak bisa ditahan kembali. Haruskah aku pergi atau tetap bertahan untuk menerima luka hati yang saat ini terasa pahit."

17. "Untuk bisa memaafkan seseorang itu mudah, tapi yang sulit itu menerimanya kembali setelah orang itu mengecewakanmu. Percayalah, tak ada luka tanpa tangis, dan tidak ada Kekecewaan yang baik-baik saja tanpa adanya rasa perih."

18. "Awalnya dirimu yang mengulurkan tangan untuk sekadar menari denganku, namun seketika dirimu bosan, aku dicampakkan, seraya dirimu dengannya dan tertawa di hadapanku."

19. "Biarkan saja berjuta kata terangkai dalam benakku yang masih tak berani menampakkannya di depanmu. Namun, tanpa kusadari ternyata pikiranku telah jauh menguasai hingga berharap bisa bersanding denganmu."

20. "Memintamu untuk pergi meninggalkanku atau memintamu untuk tetap berada di sampingku bukanlah hal yang terbaik. Biarlah Allah saja yang menuntun kita dengan cara yang indah."

Sumber: The Insidemag, Moondoggiesmusic

Yuk, baca artikel kata-kata lainnya dengan mengikuti tautan ini.