Bola.com, New York - Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna Inc, berencana melakukan pengujian vaksin COVID-19 pada anak-anak. Menurut laporan NY Times, sebanyak 3000 anak dengan rentang usia 12-17 tahun akan dilibatkan dalam uji coba tersebut.
Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat reaksi vaksin COVID-19 Moderna terhadap anak-anak. Sebanyak 1500 anak akan menerima dua suntikan vaksin dengan selang waktu empat pekan, sedangkan 1500 anak lainnya akan mendapatkan suntikan air asin dengan plasebo.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Namun, Moderna belum memberi tahu kapan pengujian vaksin COVID-19 akan dilakukan pada anak-anak. Penelitian tersebut paling cepat akan rampung pada Juni 2022.
Pengujian vaksin COVID-19 terhadap anak membutuhkan waktu yang lama karena memiliki sistem kekebalan yang lebih aktif daripada orang dewasa. Anak juga memiliki reaksi yang lebih kuat seperti demam, nyeri otot, sendi, dan kelelahan.
"Mereka mungkin lebih memiliki reaksi daripada orang dewasa untuk satu hingga dua hari," kata Spesialis Penyakit Menular di Universitas Vanderbilt, Dr. William Schaffner.
Moderna baru saja melakukan uji coba vaksin COVID-19 pada 30 ribu orang dewasa. Hasilnya adalah efektivitas vaksin mencapai 94,1 persen.
Hasil itu membuat Moderna langsung mengajukan permohonan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk otorisasi penggunaan darurat. Jika persetujuan diberikan, kelompok orang dewasa dengan risiko tinggi, termasuk orang-orang lanjut usia akan mendapatkan suntikan vaksin pada akhir Desember 2020.