Bola.com, Jakarta - Vaksin COVID-19 akan beredar di masyarakat pada Desember 2020. Namun, sejauh ini belum ada data mengenai tingkat keamanan penggunaan vaksin COVID-19 terhadap ibu hamil dan menyusui.
Dua vaksin yang siap didistribusikan ke masyarakat pada akhir tahun ini adalah Pfizer-BioNTech dan Moderna. Wakil Presiden American College of Obstetricians and Gynecologists, Dr. Christopher Zahn, mengaku belum bisa memastikan tingkat keamanan penggunaan vaksin COVID-19 terhadap ibu hamil dan menyusui.
Advertisement
Penyebabnya adalah ibu hamil dan menyusui tidak dilibatkan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Hal ini tentu saja membuat tingkat keamanan penggunaan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil dan menyusui dipertanyakan.
"Tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan apakah orang hamil atau orang yang sedang mempertimbangkan untuk hamil harus meminum vaksin COVID-19. Terutama karena sampai saat ini belum ada vaksin yang disetujui," kata Christopher Zahn seperti dikutip HuffPost, Sabtu (5/12/2020).
"Ketika vaksin tersedia secara luas, sayangnya kami tidak memiliki data tentang keamanan pada invidu hamil dan menyusui. Sebab, mereka tidak dilibatkan pada penelitian uji klinis Fase 2 dan Fase 3 untuk semua vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan," tegas Christopher Zahn.
Ibu hamil dan menyusui yang ingin menggunakan vaksin COVID-19 diharapkan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efek samping terhadap perkembangan janin dan bayi.
"Orang yang sedang hamil atau mempertimbangkan untuk hamil perlu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan/ginekolog," tegas Zahn.