Bola.com, Jakarta - Penyebaran virus corona penyebab COVID-19 masih belum berhenti. Bahkan, angka pasien positif COVID-19 masih menunjukkan kenaikan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Kini, kasus pasien positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 600 ribu kasus. Update Senin (14/12/2020), total ada 623.309 orang yang tercatat terinfeksi COVID-19.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Beragam gejala dirasakan orang yang positif COVID-19, baik yang parah maupun ringan. Bagi pasien yang tanpa gejala atau ringan, diimbau tetap waspada dan jangan meremehkan.
Hal itu dikarenakan ada sejumlah pasien dengan gejala ringan, bisa menjadi parah. Maka dari itu, penting untuk tetap wawas diri agar gejala yang ditimbulkan tidak menjadi parah hingga harus dirawat inap.
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang membuat seseorang pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan, bisa menjadi parah.
Berikut ini empat alasan yang membuat pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan bisa menjadi parah, seperti dilansir dariĀ Times of India, Senin (14/12/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor yang Menyebabkan COVID-19 Gejala Ringan Bisa Menjadi Parah
1. Badai Sitokin
Badai Sitokin tetap menjadi satu di antara penyebab paling mengancam dari infeksi COVID-19. Sindrom badai sitokin disebabkan oleh peningkatan respons imun.
Hal tersebut bisa membuat sistem kekebalan salah dan menyerang sel tubuh yang sehat. Kemudian tidak menutup kemungkinan infeksi menjadi parah.
2. Kadar Oksigen Menurun
Sistem pernapasan menjadi satu di antara organ tubuh yang terganggu saat seseorang terkena COVID-19. Situasi tersebut bisa mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke dalam paru-paru.
Hal itu juga yang membuat seseorang pasien COVID-19 sesak dan kesulitan bernapas. Kadar oksigen yang turun di bawah 90 menjadi tanda peringatan.
3. Faktor Eksternal
Selain faktor di dalam tubuh, ada juga faktor eksternal yang bisa membuat pasien COVID-19 dengan gejala ringan menjadi parah. Beberapa masalah eksternal tersebut ialah polusi serta suhu dingin yang bisa membuat gangguan pernapasan.
Polusi udara bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru, mengurangi kekebalan tubuh, dan membuat peradangan menjadi buruk.
4. Tes COVID-19 yang Terlambat
Selain tiga faktor di atas, banyak orang yang memiliki gejala COVID-19 yang ringan menjadi makin parah karena terlambat dalam melakukan tes. Penundaan penanganan medis atau tes tersebut yang bisa membuat kondisi pasien bisa makin parah.
Ā
Sumber: Times of India
Advertisement