Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, bisa dibilang gagal total di ajang Thailand Open 2021, baik seri pertama dan kedua. Setelah tersingkir pada babak kedua di seri pertama, Fajar/Rian malah langsung kandas di babak pertama di seri kedua.
Rian mengatakan kegagalan pada debut pertama setelah vakum 10 bulan bertanding sejak pandemi disebabkan beberapa faktor. Dia menyebut mereka kurang mental, fisik, dan strategi dalam bertanding. Hal itu juga yang membuat hilangnya atmosfer pertandingan.
Advertisement
"Dari segi mental, fisik dan strategi bertanding juga masih kurang. Ini adalah turnamen pertama kali. Ini adalah turnamen pertama kali sejak All England tahun lalu, jadi feeling atau touch-nya hilang. Itu yang masih harus kami cari," kata Rian, saat pertemuan dengan Ketua PBSI, Firman Sampurna, di Pelatnas PBSI Cipayung, Selasa (2/2/2021).
Fajar menambahkan bertanding di tengah pandemi harus disikapi dengan baik. Tidak ada yang mengetahui sampai kapan pandemi akan berakhir. Mau tidak mau, pemain harus beradaptasi dengan kondisi ini.
"Jadi memang kondisi seperti ini tidak seperti pertandingan pada biasanya. Saya merasakan fokusnya tidak hanya di bertanding, tapi harus juga menjaga kondisi agar tetap fit. Protokol kesehatan juga sangat ketat, jadi kami mungkin memang kurang terbiasa. Tapi mau tidak mau, kondisi seperti ini harus dijalani," jelas Fajar Alfian.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lakukan Evaluasi
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menggelorakan semangat bertanding untuk menang. Pesan penambah semangat itu disampaikan saat bertemu dengan para pebulutangkis yang baru saja bertanding pada turnamen di Bangkok, Thailand, Januari silam.
Dalam kunjungan ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/2) sore, Agung hadir untuk menyambut dan memberi semangat kepada pemain yang telah kembali ke Tanah Air. Selain itu, Agung juga ingin mendengar langsung dari pemain dan pelatih tentang bagaimana perjuangan para pemain di ibu kota Negeri Gajah Putih.
Dalam pertemuan yang begitu cair dan tidak formal itu, Agung didampingi Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Wakil Sekjen Edi Sukarno, pemain, pelatih, dan jajaran pengurus. Meski begitu, di tengah pandemi, protokol kesehatan tetap diterapkan dalam acara ini. Kunjungan ketiga Agung ini diakhiri dengan berlatih bulutangkis bersama pemain.
"Saya ucapkan terima kasih, atas perjuangan teman-teman selama pertandingan di Thailand. Terima kasih sudah menunjukkan upayanya, meski belum upaya terbaik. Perkenankan saya juga mengapresiasi debut pertama kita di tahun pertama ini," ucap Agung.
Dalam kesempatan ini Agung juga mengajak semua pelatih dan pemain untuk melakukan evaluasi bersama, menyusul hasil yang didapat dari tiga turnamen di Thailand.
"Mari sama-sama evaluasi kira-kira apa yang harus kita lakukan supaya ke depannya menjadi lebih baik. Menjadi lebih baik untuk teman-teman, untuk PBSI, dan untuk olahraga kita," tegas Agung.
"Dari tiga turnamen ini, kita evaluasi di mana kapasitas stamina, ketangguhan mental, dan tingkatan teknis dalam berlaga di turnamen internasional. Stamina, mental, dan teknis adalah tiga hal yang sangat penting untuk kita evaluasi. Di antara tiga hal ini, saya juga ingin tahu di mana kurangnya," jelas Agung.
Advertisement