Bola.com, Jakarta - Majas adalah ungkapan penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kiasan. Jadi, kata-kata kiasan tersebut mempunyai makna yang tidak sebenarnya atau imajinatif.
Penggunaan gaya bahasa majas biasanya mempunyai tujuan tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk membuat karya sastra lebih hidup.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membuat orang yang membaca menjadi bosan.
Majas juga bisa mengekspresikan apa yang dimaksud penulis. Biasanya majas banyak digunakan untuk penulisan karya fiksi, mulai novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya.
Dalam perkembangannya, gaya bahasa majas mempunyai berbagai macam jenis. Masing-masing jenisnya mempunyai tujuan penggunaan yang beragam. Mulai majas perbandingan, pertentangan, hingga majas yang digunakan untuk tujuan sindiran.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis majas beserta penjelasan dan contohnya, seperti dilansir dari laman Salamadian, Kamis (10/3/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Majas: Perbandingan
Majas perbandingan merupakan gaya bahasa berisi ungkapan dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek yang lainnya, melalui proses penyamaan, melebih-lebihkan, atau penggantian. Di dalam majas perbandingan ini masih dapat dibagi ke dalam beberapa sub jenis, yakni:
Hiperbola
Majas hiperbola termasuk sebagai satu di antara majas perbandingan. Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal.
Contoh majas hiperbola:
- Naufal adalah anak yang pintar hingga bisa mengerjakan soal matematika sesulit itu dalam sekejap mata.
- Orang tuanya banting tulang mencari nafkah, sementara anaknya justru menghambur hamburkan uang.
Eufimisme
Majas perbandingan eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.
Contoh majas eufemisme:
- Tahun ini beberapa perusahaan milik negara membuka lowongan kerja untuk para difabel.
- Yosi adalah murid yang sering ketinggalan dalam pelajaran.
Metonomia
Majas perbandingan metonomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum.
Contoh majas metonimia:
- Supaya noda cepat hilang sebaiknya menggunakan Vanish.
- Setiap liburan ke rumah Nenek di Bandung, aku selalu menggunakan Garuda Indonesia.
- Tolong belikan aku Aqua di Alfamart! (air kemasan)
Simile
Selanjutnya adalah majas simile. Majas perbandingan yang satu ini umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.
Contoh majas simile:
- Wajah Asna dan Riska bagai pinang dibelah dua (mirip atau kembar).
- Keadaan ekonomi keluarga kami seperti langit dan bumi. Aku orang miskin, sedangkan calon istriku sangat kaya raya.
- Anak perempuan itu seperti kura-kura dalam tempurung.
Alegori
Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.
Contoh majas alegori:
- Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. (Nakhoda yang dimaksud di sini adalah pemimpin keluarga).
Advertisement
Macam-macam Majas: Penegasan
Majas penegasan merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tegas guna meningkatkan pemahaman serta kesan kepada pembaca atau pendengar. Beberapa yang termasuk jenis majas penegasan, antara lain:
Pleonasme
Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif, tetapi disengaja untuk menegaskan sesuatu.
Contoh majas pleonasme:
- Para anggota band naik ke atas panggung untuk menyanyikan lagu pertama mereka yang sedang naik daun.
- Saya melihat perkelahian itu dengan mata kepala saya sendiri.
Repetisi
Repetisi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.
Contoh majas repetisi:
- Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil mobilku.
- Fokus kita adalah pada kerja, saya tekankan kita harus kerja, kerja, kerja!
Retorik
Retorik merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya, tetapi sebenarnya tidak perlu dijawab. Majas ini biasanya dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran.
Contoh majas retorik:
- Kalau kamu salat subuh setiap kapan saja?
Klimaks
Klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan, di mana tingkatannya makin lama makin tinggi.
Contoh majas klimaks:
- Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa hingga orang tua sekarang diwajibkan memiliki Kartu Tanda Penduduk.
- Uang ratusan rupiah pun saya tidak punya, apalagi ribuan, jutaan, miliaran, triliunan.
Antiklimaks
Antiklimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.
Contoh majas antiklimaks:
- Kini kekeringan melanda rata di seluruh perkotaan, pedesaan hingga pegunungan.
- Jangankan satu juta rupiah, seratus ribu rupiah, sepuluh ribu rupiah bahkan seratus rupiah pun saya tidak punya.
Pararelisme
Pararelisme merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda. Biasanya jenis majas ini digunakan pada sebuah puisi.
Contoh majas paralelisme:
- Dengarkan aku yang kauabaikan
- Dengarkan suara hatiku yang merintih memohon
- Dengarkan gelisah yang tak berujung ini
Tautologi
Tautologi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.
Contoh: Sejarah masa lalu pria itu sangat kelam.
Macam-Macam Majas: Sindiran
Majas sindiran biasanya berisi ungkapan kata-kata kiasan yang bertujuan untuk menyentil seseorang atau keadaan tertentu. Berikut beberapa jenis majas sindiran beserta contohnya yang perlu diketahui:
Ironi
Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.
Contoh majas ironi:
- Pagi sekali datangmu, padahal jam makan siang sebentar lagi.
- Pintar sekali anak itu, sampai-sampai dua kali tak naik kelas.
Sinisme
Sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain.
Contoh: Badanmu bau sekali, tetapi kalau disuruh mandi tidak mau.
Sarkasme
Terakhir adalah majas sarkasme. Majas sindiran yang satu ini menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain.
Contoh: Dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.
Advertisement
Macam-Macam Majas: Pertentangan
Majas pertentangan biasanya digunakan untuk menunjukkan maksud tertentu melalui kata-kata kiasan yang berlawanan arti. Berikut macam-macam majas pertentangan beserta contohnya yang perlu dipahami:
Litotes
Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri, padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
Contoh majas litotes:
- Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah.
- Selamat menikmati hidangan ala kadarnya ini. (Padahal di depannya ada daging, sate, ikan, sayur mayur, buah-buahan, dan sebagainya)
Paradoks
Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.
Contoh: Di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.
Antitesis
Antitesis termasuk satu di antara majas pertentangan. Majas antitesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.
Contoh majas antitesis:
- Semua masyarakat tua-muda berkumpul di istana untuk menyambut putra sang Raja.
- Lebih dan kurangnya kami mohon maaf.
Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Biasanya penggunaan majas ini disertai dengan konjungsi, seperti: hanya saja atau kecuali.
Contoh: Semua murid boleh bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan tugas.
Â
Â
Sumber: Salamadian