Sukses


Pengertian Drama, Jenis, Struktur, Unsur, dan Ciri-Cirinya

Bola.com, Jakarta - Drama menjadi satu di antara karya sastra yang tak pernah kehilangan penggemar. Bicara perihal drama, sebagai satu di antara bentuk pagelaran seni dan pertunjukan ini sudah ada sejak zaman Aristoteles sekitar 335 masehi.

Istilah drama diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang artinya bertindak, berbuat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

Cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus untuk pertunjukan teater.

Sedangkan, pengertian drama menurut seorang ahli bernama Seni Handayani, drama adalah komposisi dari dua cabang seni, yaitu sastra dan pertunjukan yang nantinya akan membagi drama menjadi dua bentuk, yaitu drama teks tertulis dan drama yang dipentaskan.

Di Indonesia, drama diawali dengan adanya upacara kegamaan yang diadakan oleh para pemuka agama. Pada intinya, para pemuka ini akan mengucapkan sebuah mantra dan juga semacam doa sembari mempertunjukkan suatu karya sastra kepada khalayak ramai.

Berikut ini rangkuman mengenai pengertian drama, jenis, struktur, unsur, dan ciri-cirinya yang bisa menambah wawasanmu, seperti dilansir dari laman Maxmanroe dan Majalahpendidikan, Rabu (17/3/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Drama

1. Jenis-Jenis Drama

Terdapat beberapa macam drama yang terbagi menurut karakteristik tertentu, yaitu:

Drama berdasar penyajian tokoh

Menurut penyajian lakonnya, drama terbagi menjadi:

  • Tragedi, penuh dengan kesedihan.
  • Komedi, penuh dengan hal-hal yang lucu.
  • Tragekomedi, sebuah perpaduan antara komedi dan tragedi.
  • Melodrama, dialog yang diucapkan diiringi melodi atau musik.
  • Opera, drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi dengan musik.
  • Farce, menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya berupa dagelan.
  • Tablo, drama yang mengedepankan unsur gerak di mana para pemainnya tidak mengucap dialog sama sekali, namun hanya melakukan gerakan tertentu.
  • Sendratari, yaitu gabungan antara seni drama dengan seni tari. 

Drama berdasar sarana pentas

Sedangkan menurut sarana pementasannya, drama dibagi menjadi:

  • Drama panggung, dimainkan oleh aktor di atas panggung.
  • Drama radio, jenis drama yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, namun hanya dapat didengarkan.
  • Drama televisi, sama dengan drama panggung hanya saja tidak dapat diraba langsung.
  • Drama film, memanfaatkan sebuah layar lebar dan dapat pula dipertontonkan di bioskop.
  • Drama wayang, diiringi dengan sebuah pegelaran wayang.
  • Drama boneka, di mana para tokoh dalam sebuah drama itu digambarkan melalui penggunaan sarana boneka yang dimainkan oleh beberapa orang sebagai pemain dalam drama.

 Drama berdasar ada atau tidak naskah

Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, dibedakan menjadi:

  • Drama tradisional, tidak ada naskah.
  • Drama modern, tontonan drama yang menggunakan naskah.
3 dari 4 halaman

Struktur dan Unsur-Unsur Drama

2. Struktur Drama

Berikut ini adalah struktur dalam drama:

  • Babak atau episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
  • Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa, ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh.
  • Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.
  • Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang pertunjukan yang bakal dipentaskan.
  • Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama di mana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan.

3. Unsur-Unsur Drama

Adapun unsur-unsur drama adalah sebagai berikut:

  • Tema, yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita drama.
  • Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai babak awal hingga babak akhir.
  • Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.
  • Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik (protagonis) dan watak jahat (antagonis).
  • Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada penonton melalui cerita drama.
4 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Drama

4. Ciri-Ciri Drama

  • Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antartokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
  • Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia, wayang, atau boneka.
  • Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.
  • Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga jam.
  • Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana.
  • Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana drama tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan.

 

 

Sumber: Maxmanroe, Majalahpendidikan

Video Populer

Foto Populer