Bola.com, Jakarta - Kabar kurang mengenakkan menimpa tim bulutangkis Indonesia di ajang All England 2021. Anthony Ginting dkk. diminta untuk mundur dari turnamen level super 1000 itu akibat berada satu pesawat dengan penumpang yang dinyatakan positif COVID-19.
Hal tersebut diketahui dari unggahan di media sosial Marcus Gideon. Pasangan Kevin Sanjaya di nomor ganda putra itu mengungkapkan tim Indonesia, baik itu pemain dan pelatih diminta mundur dari kompetisi.
Advertisement
Marcus pun mempertanyakan keputusan BWF tersebut. Sebab sebelumnya, tujuh orang sempat dinyatakan positif hingga membuat jadwal pertandingan All England harus diundur.
Ketujuh orang tersebut beberapa di antaranya adalah asisten pelatih Denmark, Thomas Stavngaard, tiga pemain India, dan satu staf pelatih India. Namun, setelah menjalani tes ulang, ketujuh orang itu dinyatakan negatif dan diizinkan untuk ikut bertanding di ajang All England.
"Malam ini kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus ditarik dari All England, karena penumpang tidak dikenal yang menjalani tes diketahui postif COVID-19, dan berada satu penerbangan dengan kami," tulis Marcus di akun Instagram resminya.
"Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga dites ulang pada saat kami tiba di hotel," lanjutnya.
"Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan jika pertandingan hari ini ditunda, setelah sebelumnya tujuh kasus positif mereka temukan di anggota tim lain (negara lain). Setelah mereka dites ulang, hasilnya semua dinyatakan negatif," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menuntut Keadilan BWF
Marcus Gideon pun meminta BWF untuk bersikap adil dengan tim Indonesia. Menurutnya, tim Indonesia juga harus mendapatkan tes ulang dan tidak langsung dinyatakan harus mundur dari All England.
"Jadi mengapa kami tidak juga tidak bisa mendapatkan keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena COVID, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami," lanjutnya.
Dengan kejadian ini, Marcus Gideon mempertanyakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas BWF serta penyelenggara All England. Dia juga tak lagi percaya dengan hasil tes COVID-19 yang dilakukan karena bisa berubah hanya dalam waktu satu hari.
"Pemain harus menjalani karantina sebelum acara. Agar adil, orang yang telah dites positif harus menjalani tes lain," tutur Marcus.
"Kami benar-benar tidak percaya lagi pada tes COVID yang mereka jalankan. Karena seperti yang Anda semua ketahui semua tujuh kasus positif bisa berubah menjadi kasus negatif hanya dalam satu hari," tutur Marcus.
Hingga berita ini dimuat, masih belum ada pernyataan resmi dari BWF dan Federasi Bulutangkis Inggris terkait keikutsertaan tim Indonesia di All England 2021.
View this post on Instagram
Advertisement