Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mendesak Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF untuk melakukan reformasi buntut skandal yang merugikan tim bulutangkis Indonesia di All England 2021. Anthony Ginting dkk dipaksa mundur karena dianggap kontak erat dengan penumpang yang positif COVID-19 dalam perjalanan ke Inggris.
Amali murka terhadap keputusan dan treatment BWF di All England. Selain didiskualifikasi, tim bulutangkis Indonesia juga diperlakukan semena-mena.
Baca Juga
Advertisement
Amali menitipkan keinginannya itu kepada National Olympic Committee (NOC) Indonesia dan PBSI untuk menuntut perubahan dalam tubuh BWF.
"Saya minta NOC dan PBSI supaya BWF direformasi. Kalau kami tidak tegas saat ini, kejadian ini bisa terulang-ulang. Panitia All England disupervisi oleh BWF," kata Amali pada konferensi pers bersama Ketua NOC, Raja Sapta Oktohari di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Amali juga membahas kemungkinan diturunkannya Poul-Erik Høyer Larsen dari posisi Presiden BWF, sebagai satu di antara cara merevolusi Federasi Bulutangkis Dunia itu.
"Saya mendorong NOC dengan segala jaringannya untuk mencari cara agar mereformasi BWF. Apakah perlu mengganti presidennya, BWF harus diperbaiki. Reformasi BWF bentuknya seperti apa, NOC dan PBSI yang tahu. Kami ini negara besar di percaturan bulutangkis dunia," ucap Amali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Singgung Presiden Federasi Bulutangkis Asia yang Orang Indonesia
Amali juga menyentil Presiden Konfederasi Bulutangkis Asia (BAC), Anton Aditya Subowo, untuk membantu tanah kelahirannya, Indonesia, dalam melawan ketidakadilan dari BWF di All England.
"Saya juga minta Presiden BAC untuk bergerak. Kan Mas Anton dari Indonesia, jangan kasih mereka toleransi," imbuh Amali.
"Sebab, keberadaan Mas Anton di BAC atas nama Indonesia. Saya harap Mas Anton punya langkah-langkah untuk memberikan dukungan terhadap upaya yang dilakukan pemerintah," jelas Amali.
Advertisement