Bola.com, Jakarta - Warga Indonesia belum berhenti mengecam BWF dan penyelenggara All England 2021, buntut kasus didepaknya tim bulutangkis Indonesia.
Netizen Indonesia ramai-ramai membanjiri komentar di akun Instagram resmi BWF. Di Twitter, hashtag tentang BWF dan All England bertahan di trending sampai Sabtu (20/3/2021).
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Kemarahan netizen Indonesia juga berimbas pada hilangnya akun Instagram resmi All England. Netizen ramai-ramai me-report akun tersebut.
Pada Sabtu, muncul lagi kampanye Black Shuttlecock sebagai solidaritas warga Indonesia terhadap atlet bulutangkis Indonesia yang akhirnya kembali ke Tanah Air.
Kampanye itu tak hanya digaungkan oleh pencinta bulutangkis, tapi juga dari kalangan selebriti.
Presenter dan aktor Raffi Ahmad mengunggah konten foto Black Shuttlecock di akun Instagramnya, Sabtu malam. Ia mengajak followersnya membagikan foto itu di akun media sosial masing-masing, sambil menandai BWF dan NOC Indonesia.
Kampanye ini sebagai bentuk kritik kepada BWF dan penyelenggara All England 2021 yang dinilai melakukan diskriminasi terhadap atlet Indonesia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semua Mengecam
BWF memaksa tim bulutangkis Indonesia mundur dari All England 2021 karena alasan COVID-19. Marcus Fernaldi Gideon dkk. berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-10 dari Turki menuju Brimingham.
Tim bulutangkis Indonesia diminta oleh National Health Service (NHS) atau program layanan kesehatan masyarakat di Inggris untuk menjalani isolasi mandiri selama sepuluh hari. Mereka dianggap melakukan kontak dengan penumpang pesawat yang positif COVID-19 dalam perjalanan ke Inggris.
BWF merespons instruksi dari NHS itu dengan mencegah tim bulutangkis Indonesia untuk melanjutkan kiprahnya All England. Pasca kejadian itu, mereka juga memberikan pelayanan yang buruk.
Namun, peraturan tersebut terkesan tebang pilih. Pebulutangkis dari tiga negara lain yang sempat positif COVID-19 sebelum All England dimulai. Setelah melakukan tes ulang, atlet tersebut diperbolehkan bermain.
Mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut kecewa atas keputusan BWF, yang juga dianggap melakukan diskriminasi kepada tim bulutangkis Indonesia.
View this post on Instagram
Advertisement