Bola.com, Jakarta - Lari merupakan jenis olah raga yang banyak diminati masyarakat. Lari menjadi pilihan mayoritas dari kita yang sibuk atau ingin belajar membiasakan diri untuk berolahraga.
Satu di antara komponen penting saat melakukan olah raga lari atau jogging adalah sepatu lari. Sepatu sangat berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda yang bisa mengakibatkan luka dan cedera.
Advertisement
Ada beragam jenis sepatu lari yang dijual di pasaran dengan bentuk trendi dan berbagai kisaran harga. Namun, dalam memilih sepatu lari yang baik tak hanya berdasarkan harga yang mahal dan punya penampilan luar menarik.
Sepatu lari yang baik adalah sepatu yang nyaman dan pas di kaki, bahkan hingga jari kaki.
Ada beberapa hal penting perlu diperhatikan ketika memilih sepatu lari agar olah raga yang Anda lakukan lebih nyaman. Berikut tips memilih sepatu lari yang nyaman di kaki:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tips Memilih Sepatu Lari yang Aman dan Nyaman
1. Perhatikan bentuk kaki
Cara memilih sepatu lari yang pertama adalah menyesuaikan dengan bentuk kaki Anda. Setiap orang memiliki bentuk kaki yang berbeda dan berpengaruh pada gerakan kaki saat berlari atau biasa disebut dengan pronasi.
Pronasi ialah gerakan kaki yang menekuk ke arah dalam saat kaki bergulir, yang bertujuan untuk mendistribusikan kekuatan hentakan dari tanah yang dipijak saat lari.
Idealnya, kaki menekuk ke dalam tidak lebih dari 15 persen. Gerakan kaki yang menekuk dan bergulir tersebut erat kaitannya dengan penyerapan guncangan dan membantu Anda menolak secara merata dari bagian depan kaki.
Meski pronasi adalah gerakan alami kaki, ukuran dari sudut kelengkungan kaki (arch), dapat memengaruhi kemampuannya untuk bergulir, menyebabkan overpronation atau supinasi (underpronation).
Ada tiga jenis bentuk kaki/pronasi yang kerap dijumpai yakni:
- Normal Arch / Pronasi Normal
Normal arch berarti kaki memiliki sudut kelengkungan yang normal pada sisi dalam telapak kaki. Bila bentuk kaki Anda normal arch, kemungkinan besar pronasi Anda juga normal.
Anda disarankan menggunakan sepatu yang memiliki sedikit sudut kelengkungan yang dikenal sebagai stability shoes/ semi curved shoes/ neutral cushioning. Sepatu tipe ini memiliki sedikit sudut kelengkungan dan bantalan yang lebih tebal sehingga memberikan kestabilan saat Anda berlari.
- Low Arch / Overpronation
Bentuk kaki ini punya sudut kelengkungan kecil (low arch). itulah mengapa, kerap disebut sebagai flat foot atau kaki bebek. Pelari dengan tipe kaki ini cenderung menggulirkan dan menekuk kakinya ke dalam lebih besar dari angka ideal 15 persen. Ini disebut overpronation.
Sepatu yang cocok adalah tipe motion-control, gunanya untuk mengontrol pronasi. Cirinya, punya bantalan ekstra tebal sehingga memperkecil kemungkinan gerakan pronasi. Sol bagian bawahnya dibuat dari bahan yang keras, biasanya karbon, untuk menambah kestabilan saat lari.
- High Arch / Supinasi
Bentuk kaki seperti ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis dibandingkan dengan tipe lain sehingga tekanan paling besar terdapat di bagian tumit dan depan kaki. Pelari dengan bentuk kaki high arch umumnya underpronate atau supinasi - gerakan bergulir dan menekuk ke dalamnya kurang dari 15 persen.
Anda memerlukan sepatu yang dinamakan neutral shoes atau neutral cushioning shoes. Karakteristik sepatu ini, yakni adanya bantalan yang empuk di bagian depan kaki dan tumit. Material bantalan yang sering digunakan pada tipe sepatu ini adalah ethylene vinyl acetate (EVA).
Advertisement
Tips Memilih Sepatu Lari yang Aman dan Nyaman
2. Kenali jalur lari/trek
Setelah mengelani bentuk kaki, langkah selanjutnya adalah mengenali jalur yang Anda gunakan untuk lari. Ada tiga jenis sepatu lari berdasarkan jalur larinya, yaitu road-running shoes, trail-running shoes, dan cross-training shoes.
Road-running shoes berguna bagi pelari yang biasanya lari di jalan, trotoar, atau di permukaan apa pun yang datar dan keras.
Jika Anda yang gemar memilih trek yang naik turun bukit yang penuh dengan batu, lumpur dan akar, sangat direkomendasikan menggunakan jenis trail-running shoes.
Sementara untuk sepatu lari jenis cross-training, dirancang untuk para pengguna gym atau latihan crossfit.
3. Sesuaikan dengan berat badan
Kenyamanan penggunaan sepatu lari juga dipengaruhi berat badan Anda. Jika berat badan Anda di atas normal, sangat dianjurkan untuk memilih sepatu lari dengan sol yang agak tinggi dan tebal. Hal ini berguna untuk meredam benturan antara kaki dengan permukaan yang akan makin besar.
4. Perhatikan ukuran, kelenturan, dan material sepatu
Setelah memahami karakter kaki, Anda bisa memutuskan dan membeli sepatu yang pas. Satu lagi, dalam memilih sepatu, Anda perlu memperhatikan ukuran, kelenturan, dan material.
Untuk ukuran, hindari membeli sepatu dengan ukuran yang terlalu pas atau ketat. Pasalnya, hal itu akan membuat kaki lecet dan kuku menghitam.
Kelenturan sepatu juga berguna untuk membuat gerakan kaki menjadi fleksibel. Sepatu yang kaku akan membuat kaki tidak nyaman dan berpotensi besar mendapat cedera.
Untuk material sepatu, pilihlah dengan bantalan yang empuk serta perhatikan setiap jahitan maupun sol sudah solid dan rapi.
5. Disarankan membeli sepatu di malam hari
Waktu yang tepat untuk membeli sepatu lari adalah di malam hari. Pada malam hari, telapak kaki akan melebar maksimal setelah dipakai jalan terus menerus seharian.
Sumber: Berbagai Sumber