Bola.com, Jakarta - Terbalut rapat perban, pergelangan tangan ini
Ada bekas berapa kali kutelah jatuh cinta
Baca Juga
Advertisement
Kemarin, apa yang telah kuucap, hari ini, belum tentu bisa kuingat
Kola yang sodanya sudah hilang, terasa seperti ciuman dengan cowok yang sudah putus
Hei, kalau mau berkelahi, ayo lakukan di bawah jembatan layang saat kereta lewat
Betapa parahnya
Aku terlalu banyak bicara
Jadi sangat membenci diri sendiri
Sekarang begini, padahal dulu
Aku hanya bisa diam
Dengan ceroboh aku mencintai
Sehingga aku pun terluka
Karena harga diri yang tidak ada gunanya
Dengan ceroboh aku memaafkan
Dan hidup sampai sekarang
Penyesalan itu pura-pura, maaf
Nanananana
T-shirts tak bisa kulepas, karena di dada ini
Ada kiss mark dari mantan yang belum dijelajahi
Kelanjutan mimpi yang dulu pernah kulihat, sepertinya sudah tidak akan ada lagi
Pola plafon kamar yang kulihat saat rebahan di kasur, memangnya ada artinya?
"Ya, aku sebenarnya menunggu hujan lebat turun sehingga bisa tersiram basah"
Bergumam sendirian
Karena dunia ini merepotkan
Orang lain itu sudahlah hiraukan
Harusnya terserah aku kapan
Bisa memilih mati saja
Dengan ceroboh aku pun berpisah
Saat bosan dengan dirinya
Hanya karena rasa yang muncul dalam sekejap
Dengan sedihnya aku menyesali
Jadi pecundang selamanya
Meskipun begitu, cinta kusalahkan
Dengan ceroboh aku mencintai
Sehingga aku pun terluka
Karena harga diri yang tidak ada gunanya
Dengan ceroboh aku melupakan
Terus terpuruk berlebihan
Seluruh hidupku penuh dengan luka
Nanananana
Nanananana
Sumber: Youtube