Bola.com, Jakarta - Konflik adalah bentuk rasa tidak suka yang bisa diekspresikan secara fisik maupun psikis dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lain. Konflik memiliki cakupan yang lebih besar, satu di antara jenisnya ialah konflik sosial.
Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Sementara secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana satu di antara pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Sedangkan konflik sosial yaitu pertentangan antaranggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan.
Konflik sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Munculnya konflik sosial ini biasanya karena perbedaan antarindividu maupun kelompok. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideology, budaya, dan perbedaan lain.
Konflik sebagai bentuk interaksi sosial terdiri dari berbagai macam. Ada beberapa macam konflik sosial yang perlu diketahui.
Berikut ini rangkuman tentang macam-macam konflik sosial, seperti dilansir dari laman Salamadian.com, Rabu (31/3/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konflik Berdasarkan Pihak yang Terlibat di Dalamnya
Konflik dalam Diri Individu
Konflik dalam individu ini bisa diartikan sebagai konflik yang terjadi dalam mental seseorang karena sesuatu hal, seperti pilihan yang berbeda dengan kata hati.
Contohnya, seseorang yang menyesal bekerja sebagai kriminal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam diri orang tersebut, ia mengalami konflik antara nilai moral diri dengan tekanan ekonomi yang harus dipenuhi.
Konflik Antarindividu
Konflik tersebut terjadi karena perbedaan antara individu dengan individu lain. Hal ini biasanya berupa debat dan perseteruan. Bentuk konflik seperti ini biasanya diawali dengan satu individu tidak senang dengan kepribadian individu lain.
Konflik Antarindividu dan Kelompok
Konflik ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mampu beradaptasi dengan situasi suatu kelompok yang ia masuki. Contoh: orang asing yang datang ke Indonesia berpakaian terlalu terbuka.
Konflik Antarkelompok dalam Organisasi yang Sama
Konflik yang satu ini biasanya perpecahan dalam suatu lingkup payung organisasi yang sama. Perbedaan ini bisa karena pemahaman dan perbedaan cara dalam mencapai tujuan organisasi.
Konflik Antarorganisasi
Konflik ini berupa tindakan yang dilakukan organisasi berefek negatif pada organisasi lain. Contoh yang paling umum adalah peperangan antarnegara. Serangan Jepang ke Pearl Harbor pada Perang Dunia Kedua membuat Amerika harus ikut perang saat itu.
Konflik Antarindividu dalam Organisasi yang Berbeda
Konflik yang ini sama dengan konflik antarindividu, tetapi dengan dasar perilaku organisasi. Contoh: perdebatan dua orang individu dalam menentukan partai mana yang paling cocok memimpin negaranya.
Advertisement
Konflik Berdasarkan Fungsinya
Konflik Konstruktif
Konflik ini biasanya memiliki nilai positif dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya protes yang dilakukan oleh Gandhi di India untuk menentang Inggris. Hal ini berefek positif dalam membangun jalan kemerdekaan India.
Konflik Destruktif
Konflik jenis ini memiliki nilai negatif secara keseluruhan dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya adalah pembantaian yang dilakukan G30SPKI dalam mengangkat ideologi komunisme.
Â
Konflik Berdasarkan Dampak yang Ditimbulkan
Konflik Fungsional
Konflik ini bisa menghasilkan keuntungan jika dapat diarahkan dan dikontrol. Contoh adalah konflik berbentuk persaingan antarkaryawan untuk mendapat reward dari perusahaan.
Kondisi tersebut tentu positif untuk meningkatkan produksi perusahaan, selama persaingan masih sehat.
Konflik Disfungsional
Konflik ini tidak akan menguntungkan dalam bentuk apa pun. Contoh: tawuran antarsekolah hanya karena kalah dalam pertandingan basket.
Advertisement
Konflik Berdasarkan Sumbernya
Konflik Tujuan
Konflik yang terjadi antara individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Contoh: untuk mencapai kemenangan dalam kursi DPR, partai-partai saling berseteru untuk menjatuhkan partai lain.
Konflik Peranan
Konflik ini muncul pada individu yang memiliki peranan ganda dalam kehidupannya. Contoh: seorang wanita karier yang sudah berkeluarga harus memutuskan pilihan berat antara kerja dan menjadi ibu bagi anak–anaknya.
Konflik Nilai
Konflik yang bisa terjadi karena gesekan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau kelompok. Contoh: perseteruan antaragama yang masih sering muncul.
Konflik Kebijakan
Konflik Kebijakan adalah konflik yang muncul karena pihak yang berada di posisi tertinggi menentukan kebijakan tertentu. Contoh: protes buruh saat perusahaan memutuskan kebijakan pengurangan hari cuti.
Konflik Berdasarkan Bentuknya
Konflik Realistis
Konflik yang terjadi karena ada kekecewaan satu pihak terhadap sesuatu. Hal ini biasanya berhubungan dengan sesuatu yang logis dan nyata. Contoh: protes mahasiswa saat harga BBM naik.
Konflik Non-Realistis
Konflik yang didasari sesuatu yang tidak jelas dengan tujuan meredakan konflik. Contoh: menyalahkan seseorang memakai ilmu gaib karena tidak dapat menjelaskan mengapa orang tersebut tiba-tiba menjadi kaya.
Jadi daripada mencari penjelasan, orang menyalahkan ilmu gaib supaya orang tidak bertanya–tanya lagi.
Advertisement
Konflik Berdasarkan Posisi Seseorang dalam Organisasi
Konflik Vertikal
Konflik ini berupa permasalahan antara individu yang memiliki jabatan berbeda dalam organisasi. Contoh: perseteruan antara karyawan dan bos perusahaan.
Konflik Horizontal
Konflik Horizontal adalah konflik yang muncul antara seseorang yang memiliki jabatan dan kedudukan sama. Contohnya, perseteruan antara manajer keuangan dengan manajer operasional.
Konflik Garis Staf
Konflik ini biasanya terjadi pada seseorang yang memegang kendali organisasi dengan individu yang berlaku sebagai penasihat di situ. Contohnya, perdebatan yang terjadi antara presiden dengan menteri keuangan.
Konflik Peran
Konflik peran adalah konflik yang terjadi pada individu yang memegang lebih dari satu peranan dalam organisasi. Contoh: sebagai anggota DPR, mereka harus menjunjung keinginan rakyat, tetapi hal ini sulit dilakukan karena keterikatan orang tersebut dengan interest partai.
Â
Â
Sumber: Salamadian