Bola.com, Jakarta Sebagian besar kucing menyukai makanan, namun tidak sedikit juga kucing lainnya bisa mengalami gangguan makan yang disebabkan masalah kesehatan. Gangguan makan adalah sikap yang berbeda terhadap makanan yang menyebabkan perubahan perilaku dan kebiasaan makannya.
Bila gangguan makan pada manusia umum diketahui, maka gangguan makan yang memengaruhi kucing tidak banyak diketahui para pemilik kucing. Perubahan kebiasaan makan kucing memiliki berbagai penyebab dan pengobatan, sehingga kamu harus berkonsultasi dengan dokter hewan jika melihat perilaku kucing yang tidak biasa.
Advertisement
Berikut lima jenis gangguan makan kucing yang perlu kamu ketahui dikutip dari berbagai sumber.
1. Makan berlebihan
Beberapa kucing akan makan makanannya sebanyak yang kamu berikan. Sampai batas tertentu, ini adalah perilaku normal. Namun, kucing adalah pemakan oportunis di alam liar, sehingga banyak yang akan mengonsumsi makanan apa pun yang membutuhkan usaha paling sedikit.
Keinginan makan berlebihan kucing bisa disebebkan persaingan dengan hewan peliharaan lain di rumah untuk mendapatkan sumber energi, jadi mereka akan makan sebanyak mungkin.
Kucing yang makan berlebihan kerap kali dekat dengan masalah. Makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan komplikasi seperti penyakit hati, diabetes, gangguan pernapasan, nyeri akibat aktivitas fisik, masalah pencernaan, dan banyak lagi.
Beberapa kucing bahkan lebih sering lapar di usia tua. Pengobatan bisa meningkatkan nafsu makan. Seperti diabetes dan tumor yang dapat memengaruhi gula darah dan menyebabkan rasa lapar. Pola makan yang tidak tepat atau ketidakmampuan menyerap nutrisi karena penyakit gastrointestinal juga dapat memengaruhi nafsu makan.
Ras kucing tertentu juga cenderung makan berlebihan. Jika perilaku makan kucing kamu di luar kebiasaan, kamu harus berkonsultasi dengan dokter hewan untuk melakukan tes untuk masalah medis.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2. Makan Terlalu Cepat
Makan makanan terlalu cepat bisa menyebabkan kucing mengonsumsi makanan secara berlebihan, tapi itu menimbulkan masalah yang berbeda dari sebelumnya. Beberapa kucing melahap makanan tanpa perlu waktu yang cukup untuk mengunyah atau mencerna. Mereka berisiko tersedak atau muntah saat makan berlebihan dalam beberapa tegukan.
Kucing yang makan terlalu cepat bisa mengembangkan gastritis, radang pada lapisan perut. Kucing ini mungkin memiliki masalah perilaku seperti menjaga makanan secara ekstrem atau agresif saat hewan atau manusia lain mendekat saat mereka makan. Mereka mungkin juga menghabiskan makanannya dengan cepat dan mencuri makanan dari hewan peliharaan lainnya.
Seperti makan berlebihan, alasan kucing makan terlalu cepat mungkin karena persaingan. Hal ini dapat dimulai sejak masa kanak-kanak selama menyusui ketika anak kucing terkadang harus bersaing dengan saudara kandungnya untuk mendapatkan ASI.
Seiring waktu, perilaku kompetitif ini bisa semakin kuat hingga dewasa. Kucing yang hidup menyimpang selama beberapa waktu mungkin merasa perlu bersaing untuk mendapatkan sumber daya. Hal ini biasa terjadi pada kucing yang hidup dengan hewan lain, tetapi dapat juga hadir dengan kucing yang hidup sendiri.
3. Anoreksia dan Kurang Makan
Kurang makan atau anoreksia bisa menjadi masalah besar bagi kucing. Gejalanya berupa badan lemas, tidak responsif, penurunan berat badan, lesu, depresi, diare, muntah, dan banyak lagi.
Kucing bisa mengalami anoreksia seperti kehilangan nafsu makan yang ekstrem dan juga anoreksia semu, yaitu saat kucing ingin makan tetapi tidak bisa karena rasa sakit atau kondisi medis. Mengidentifikasi penyebab kurang makan penting untuk pengobatan.
Kehilangan nafsu makan dapat berasal dari obat-obatan, diabetes, penyakit ginjal, pankreatitis, masalah pencernaan, penyakit kekebalan tubuh, kanker, paparan zat beracun, stres, atau perubahan lingkungan atau makanan antara lain.
Karena penyebab anoreksia pada kucing sangat banyak, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan.
Jika penyebab hilangnya nafsu makan adalah psikologis, ada baiknya untuk meredakan stres dan kecemasan kucing kamu. Memberikan stimulasi fisik dan mental akan membantu menghilangkan sebagian kecemasan yang mungkin dirasakan kucing kamu.
Beri makanan baru
Jika kamu telah mengubah lingkungan kucing kamu dengan bergerak, sediakan tempat yang aman seperti kotak dan tempat bertengger agar kucing kamu mulai merasa nyaman.
Jika kucing kamu tidak menyukai makanan baru dan hanya pilih-pilih, cobalah mencampurkan beberapa makanan dengan makanan lama agar mereka dapat terbiasa dengannya secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter hewan tentang cara mengubah pola makan kucing kamu menjadi yang lebih sesuai atau diinginkan.
Kamu juga bisa memperkenalkan makanan kucing kering seperti Muezza. Brand makanan kucing kering yang dibuat hanya dari bahan-bahan alami dan diolah dengan teknologi modern. Tanpa penambahan bahan sintetik, cat food ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan kadar yang seimbang, tidak kurang atau berlebihan.
Bukan hanya itu saja, Muezza juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand yang membuat pemiliknya kini bebas cemas saat memegang makanannya secara langsung. Selain itu, juga lebih leluasa mengurus hewan peliharaan seperti mencuci wadah makannya, membawa cat food bepergian, hingga mencari tempat penyimpanannya.
Ada 4 varian rasa lezat yang bisa dipilih, mulai dari Ocean Fish Flavor, Salmon Flavor, Tuna Flavor, dan Mackerel Flavor. Pilih cat food yang sehat dan halal seperti Muezza, yang bisa segera dibeli secara online di Shopee maupun Tokopedia.
Advertisement
Gangguan Makan Selanjutnya
4 Pica
pica adalah salah satu jenis gangguan makan berupa keinginan dan nafsu makan terhadap benda atau zat yang bukan makanan atau tidak memiliki nilai gizi. Seperti kapas, plastik, pasir dan banyak lagi.
Ras kucing tertentu bisa lebih rentan mengembangkan pica, dan beberapa kucing yang disapih terlalu dini sebagai anak kucing dapat mengembangkan kebiasaan mengisap benda, yang dapat menjadi pendahulu pica. Ini bisa berbahaya dan menyebabkan penyumbatan saluran cerna, tersedak, keracunan, dan banyak lagi.
Ada beberapa alasan kucing mulai memakan benda yang tidak dapat dimakan, termasuk penyebab fisik dan psikologis. Kekurangan makanan dapat menyebabkan pola makan yang tidak normal. Kucing yang anemia bahkan memiliki kemungkinan memakan kotorannya sendiri. Beberapa juga mungkin memakan rumput atau tumbuhan untuk menutupi kekurangan nutrisi. Ini tentu berbahaya jika tumbuhan beracun atau terkontaminasi zat beracun.
5. Makan Feses
Makan feses atau koprofagia lebih sering terjadi pada anjing tetapi juga bisa muncul pada kucing. Kotoran mengandung bakteri dan parasit yang dapat berbahaya bagi kucing dan membawa penyakit.
Terkadang koprofagia adalah perilaku normal. Misalnya, induk kucing baru-baru ini terkadang memakan kotoran anak kucingnya sebagai bagian dari kebiasaan perawatan normal, yang terkadang ditiru oleh anak kucingnya. Kucing juga dapat memakan kotoran untuk menjaga kebersihan ruang pribadinya.
Ada penyebab medis tertentu yang menyebabkan koprofagia. Parasit dan penyakit tertentu yang menyebabkan nafsu makan meningkat dapat menyebabkan kucing makan apa saja, termasuk feses.
Diabetes, malnutrisi, kekurangan vitamin, atau penyakit tiroid semuanya dapat menyebabkan koprofagia. Penyakit neurologis yang memengaruhi fungsi otak juga dapat menyebabkan koprofagia dan perilaku aneh lainnya.
Makan feses bisa memiliki penyebab yang sama dengan pica, dan beberapa bahkan mungkin menyebutnya sebagai bentuk pica. Kamu harus menemui dokter hewan untuk menjalankan tes dan mendapatkan perawatan.
Penyebab psikologis makan feses mirip dengan pica, antara lain karena mencari perhatian, kebosanan, kecemasan, atau stres. Pastikan kucing Anda memiliki ruang untuk buang air besar, dan segera bersihkan kotorannya untuk menghindari perilaku makan kotorannya.
(*)