30 Kata-Kata Pengobat Rasa Galau, Kurangi Kesedihan

1. "Standar hidup yang ditetapkan oleh dunia kini makin tinggi layaknya Gunung Everest. Makin tinggi mendekati puncak, makin membuatku merasa tertekan."

2. "Jangan pernah memercayai seseorang yang hanya berkata 'tapi', tanpa pernah berbuat karena ia mudah ingkar janji semudah ia berucap janji."

3. "Aku menatap sesuatu yang tak kau lihat. Aku mendengar sesuatu yang tak kau dengar. Aku merasakan sesuatu yang tak kau rasakan."

4. "Jika kamu tidak suka apa yang ada di sekelilingmu, ubahlah, setidaknya ubahlah dirimu sendiri. Ingat, kamu bukan sebatang pohon."

5. "Terkadang, keinginan hati tak harus selalu dituruti. Ada saat di mana kamu harus menggunakan logika agar hati tidak terluka."

6. "Dunia ini ibarat sebuah lautan yang luas dan kita adalah kapal yang berlayar di lautan yang telah banyak kapal karam di dalamnya. Namun, andai muatan kapal kita adalah iman dan layarnya adalah takwa, yakinlah bahwa kita tidak akan pernah tersesat di lautan kehidupan itu."

7. "Manusia terbaik adalah yang selalu berusaha membuat orang lain senang. Lakukanlah, walau kamu harus meninggalkan mereka dan sendirian."

8. "Tidak ada yang percuma. Tidak ada yang sia-sia. Meski, semua telah berlalu, kenangan indah itu tetap membiru di hatiku. Aku tetap merindukanmu."

9. "Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang menunggu."

10. "Kamu akan bertambah kuat dan dewasa jika kamu bersedia melepaskan orang-orang yang selama ini menahan dirimu."

11. "Aku tak tahan jika tak menatap langit. Mencoba membayangkan indahnya wajahmu di antara bintang-bintang."

12. "Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian."

13. "Kita selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin atau menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok."

14. "Ketika tiba di sebuah persimpangan dan harus memilih jalan yang dilalui, terkadang rasanya seperti berjalan di atas treadmill, berlarian di tempat yang sama."

15. "Tak perlu terburu-buru mendefinisikan apa yang kamu rasa. Lebih baik menunggu lebih lama daripada akhirnya kamu yang terluka."

16. "Aku tidak tahu apakah tempatku benar-benar di sini. Aku tidak punya seorang pun untuk diajak bicara."

17. "Aku mencoba untuk meluapkan amarahku. Tapi, jika hanya ada aku di sini, apa gunanya? Ketika pagi tiba, aku takut untuk membuka mataku. Bahkan, aku sangat takut hanya untuk sekadar bernapas."

18. "Mengapa kau tak mengerti jika aku ini terpaksa, bukannya benar-benar mencintai dia. Cintaku selamanya hanya untukmu."

19. "Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupanmu sampai kamu melupakan kegagalan dan rasa sakit hati."

20. "Setiap kali orang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja, hal ini makin mengingatkan bahwa aku tidak baik-baik saja."

21. "Aku pernah berharap untuk menghilang saja dari dunia ini. Dunia ini terlihat begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?"

22. "Lelah itu kini telah tampak di matamu yang dulu selalu menjadi salah satu alasan mengapa aku mencintaimu."

23. "Sakit sekali rasanya ketika Anda sudah melakukan yang terbaik, tapi ternyata masih tidak cukup."

24. "Jangan terlalu sering memikirkanku. Aku tidak mau membuatmu sedih. Hiduplah dengan baik. Aku akan terus mengiringi tiap langkahmu."

25. "Tak perlu menunggu dicintai untuk kemudian mencintai. Tapi, mulailah untuk mencinta, maka kamu akan disayang pun dicinta."

26. "Mungkin, aku hanya ingin bercermin dan melihat seseorang yang berharga. Tapi, aku salah karena tidak dapat melihat apa-apa."

27. "Daripada mengkhawatirkan hal yang tak bisa kau kontrol, alihkan energimu untuk sesuatu yang bisa kau ciptakan."

28. "Berjalan dan terus berjalan seorang diri, melewati setiap malam senyap tanpa arti, tanpamu."

29. "Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama."

30. "Berpikir sebelum berbuat adalah satu kebijaksanaan, berpikir setelah berbuat adalah satu kebodohan, sementara berbuat tanpa berpikir adalah seribu kebodohan."

Sumber: Kozio, Hargakata

Yuk, baca artikel kata-kata lainnya dengan mengikuti tautan ini.