Bola.com, Jakarta - Sajak adalah satu di antara bentuk karya sastra yang penyajiannya dibuat dengan baris-baris yang teratur dan terikat. Dalam sajak sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa.
Istilah sajak berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'membuat' atau 'pembuatan' dan dalam bahasa Inggris, sajak disebut dengan poem atau poetry.
Baca Juga
Eks Primavera Ini Berani Prediksi Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026
8 Pemain yang Kebal dengan Gaya Ketus Jose Mourinho, Tak Satupun Asal Tottenham Hotspur
Kocak! Lagi Liburan di Bali Bareng Luna Bijl, Maarten Paes Ketagihan Lagu Mbah Surip Tak Gendong Sambil Joget Tipis-Tipis
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sajak adalah bentuk karya sastra yang teratur dan terikat dalam baris-barisnya.
Dalam KKBI juga menjelaskan bahwa sajak merupakan gubahan karya sastra yang sangat mendominasi, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, keselarasan bunyi bahasa, maupun kesamaan.
Secara garis besarm sajak atau puisi sama-sama merupakan penyampaian pesan atau gambaran suasana hati seseorang, baik berupa fisik maupun batin melalui kata-kata sebagai media penyampaiannya.
Ada juga yang mengatakan sajak adalah puisi baru yang bebas dari sebuah aturan dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap, dan irama. Sajak termasuk puisi Melayu.
Di sisi lain, sajak terbagi dalam beberapa jenis. Bagi para pencinta sastra penting mengetahui jenis-jenis sajak.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis sajak lengkap beserta penjelasan dan contohnya, dilansir dari laman Pelajaran.co.id, Rabu (12/5/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya
Berdasarkan posisinya, sajak dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
Contoh:
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan kematian risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
Tapi merenggut cinta dariku
- Sajak Akhir
Sajak akhir adalah penyesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
Contoh:
Sajadah melapisi kulitku
Dingin tak merasuk dalam tulangku
Dalam kerendahanku
Memohon kepadaMu Tuhanku
Ampunilah segala dosaku
Sirnakan segala khilafku
Tuntun selalu aku
Agar tercapai inginku
Siratal mustaqim jalanku
RidhoMu tujuanku
Advertisement
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Suku Kata
- Sajak Penuh atau Sajak Sempurna
Sajak penuh atau sajak sempurna adalah jenis sajak yang ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh.
Contoh:
Beratnya angkat tabung
Tak patut untuk bercerita
Sejak mati ayah kandung
Makin berurai air matanya
- Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna
Sajak paruh atau sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir, namun tidak penuh atau secara keseluruhan.
Contoh:
Uncang buruk tak tertali
Kian kemari bergantung-gantung
Bujang buruk tak berbini
Kian kemari meraung-raung
- Sajak Aliterasi
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata-kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.
Contoh:
Baik budi ibu bapak
Nafkah keluarga kena cukup
Hawa haram mustilah musnah
Hawa halal mustilah hadir
Kerja pakai kalimatullah
Berkah buat beragam barang
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Suku Kata
- Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.
Contoh:
Kakimu tertatih tatih
Mengayuh sepeda terengah engah
Cinta tiada karena rupiah
Cintamu bagi negeri
Rontokkan mosi kebodohan
- Sajak Rangkai
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, namun hanya pada beberapa suku kata.
Contoh:
Kesabaran butuh kesadaran
Karena kesadaran timbul kesabaran
Raih kekayaan untuk kejayaan
Karena kejayaan menjaga kekayaan
- Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.
Contoh:
Lihat simpang jalan samping kota
Tindak tanduk ibu tua renta
Tak lelah pontang panting
Tak berhenti mondar mandir
Gunakan kesempatan sebelum kesempitan
Advertisement
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
- Sajak Rata atau Sajak Sama
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a.
Contoh:
Malam itu
Terdengar lagi tangisan sendu
Siapakah beliau
Untaian kata memecah kalbu
Derap langkah tanpa tersipu
Jantung ini terus menderu
Oh Ibu..
Sujudmu
Doamu
Kenapa selalu untukku
Anakmu.
- Sajak Silang atau Sajak Senkelang
Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b.
Contoh:
Kenapa engkau datang wahai maut
Belahan jiwaku kau bawa pergi
Kenapa dia yang kau renggut
Membawa nestapa dalam diri
Apa guna kini kuhidup
Hanya sepi dan sunyi
Untuk siapa aku hidup
Masa depanku telah pergi
- Sajak Kembar atau Sajak Pasangan
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b.
Contoh:
Marahmu untuk pendidikan
Tegasmu untuk kekuatan
Absolutmu untuk masa depan
Meski kasihmu hanya selalu tersirat
Lelah tiada kau tampakkan
Sakit tak pernah kau tunjukkan
Sungguh besar pengorbanan
Terima kasih untukmu ayah
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
- Sajak Peluk atau Sajak Paut
Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a.
Contoh:
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pantaskah kami raih surgawi?
Bisakah kami tetap berdiri
Tanpa kasih dan sayangMu
Tapi justru kami mengecewakanMu
Ya Tuhan ampunilah kami
- Sajak Patah atau Sajak Putus
Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a
Contoh:
Tengoklah raga ibumu
Kecil tapi penuh kekuatan
Lemah tapi penuh keberanian
Pantang menyerah untuk masa depan
Sajak Bebas
Selain jenis-jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini.
Contoh:
Teruntuk buah hatiku
Memang sukar hidup ini
Banyak cela banyak maki
Banyak lubang sana sini
Namun tegaplah berdiri
Jangan goyang jangan ragu
Tapaklah jalan agama
Pasti benar sampai mautmu
Jangan goyang jangan takut
Ibu selalu bersamamu
Bersama Tuhan di hatimu
Sumber: Pelajaran
Advertisement