Bola.com, Jakarta - Sila kedua Pancasila berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Sesuai bunyinya, sila kedua memiliki makna yang memuat segala bentuk unsur kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan.
Sebelum membahas tentang makna sila kedua, penting mengetahui pengertian dari Pancasila. Pancasila adalah dasar serta pilar ideologi bagi segenap Bangsa Indonesia.
Baca Juga
Netizen Emosi Lihat Rumput GBK Masih Bocel-bocel Jelang Timnas Indonesia Vs Jepang: Kita Dikibulin, Ini Sudah Terlalu Parah!
Mantan Bek Timnas Indonesia Antusias dengan Kualitas Sektor Pertahanan: Kiprah Kevin Diks Layak Dinantikan!
Ole Romeny Terciduk Tes Kesehatan di Cibubur, OTW Salaman dengan Erick Thohir?
Advertisement
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945.
Hal tersebut juga yang menjadi dasar Presiden Joko Widodo pada 2016 menetapkan 1 Juni sebagai Hari Pancasila.
Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setiap sila tersebut mempunyai arti tersendiri yang harus dipahami masyarakat Indonesia, termasuk sila kedua yang berbunyi 'kemanusiaan yang adil dan beradab'.
Tanpa memahami maknanya, susah untuk bisa menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini arti sila kedua Pancasila, 'kemanusiaan yang adil dan beradab', seperti dilansir dari lamanĀ Yuksinau dan GuruPPKN, Selasa (18/5/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Makna Sila Kedua Pancasila
1. Kesadaran
Makna sila kedua Pancasila yang pertama ialah kesadaran. Kesadaran perilaku setiap rakyat Indonesia akan disesuaikan dengan nilai-nilai moral dan tuntutan hati nurani yang ada pada sanubari setiap pribadi masing-masing.
Atas kesadaran tersebut, diharapkan bisa memberikan peran dari masing-masing lembaga masyarakat Indonesia untuk melakukan atau melaksanakan pembangunan sesuai kapasitasnya.
2. Hak Asasi Manusia
Makna sila kedua yang berikutnya ialah serangkaian pengakuan serta menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) antarindividu, yang sejatinya dimiliki seseorang ketika ia baru dilahirkan dari rahim ibunya.
Advertisement
Makna Sila Kedua Pancasila
3. Kemanusiaan
Makna sila kedua Pancasila yang selanjutnya adalah mengembangkan atau menumbuhkan sikap saling mencintai antarsesama makhluk, atas dasar kemanusiaan.
Jika bisa melaksanakan hal di atas, tentu saja tindakan manusia mempunyai batasan yang akan mengurangi jumlah tindak kejahatan.
4. Keadilan
Makna sila kedua pancasila yang keempat adalah proses untuk bisa menerapkan kehidupan yang adil dan beradab.
Makna yang satu ini sangat penting, mengingat pembangunan yang ada harus merata serta harus dilakukan dengan terus mempertimbangkan jumlah penduduk, wilayah, dan hal-hal lainnya.
5. Tengang rasa
Pengalaman dalam mewujudkan sikap yang terkandung dalam sila kedua Pancasila ini bisa memberikan dorongan dalam memunculkan dan mengembangkan sikap tenggang rasa atau saling hormat menghormati dalam hubungan sosial, baik antarinvidu maupun kelompok masyarakat.
Arti Simbol Sila Kedua
Arti Simbol Sila Kedua
- Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'.
- Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran yang saling mengaitkan.
- Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata rantai lingkaran menggambarkan perempuan.
- Kemudian, mata rantai yang saling mengaitkan melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Ā
Sumber: Yuksinau, GuruPPKN
Advertisement