Bola.com, Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan efek libur Idulfitri baru akan mulai terlihat dua atau tiga minggu ke depan.
Wiku berharap masyarakat tidak terlena dengan data kasus COVID-19, meski saat ini sedang mengalami penurunan.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Dia mengingatkan kembali perihal pengalaman dari efek libur panjang terhadap meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19. Situasi tersebut juga berlaku untuk libur panjang Idulfitri dan periode mudik Lebaran.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, efek dari libur panjang maupun suatu kegiatan masyarakat dapat dilihat dalam rentang waktu dua hingga tiga minggu setelah periode tersebut," kata Wiku Adisasmito dalam acara Perkembangan Penanganan COVID-19 yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia, Selasa (18/5/2021).
"Artinya, kita baru melihat efek libur Idulfitri dan periode mudik pada dua hingga tiga minggu mendatang," tambahnya.
Wiku meminta masyarakat yang melakukan perjalanan selama Idulfitri atau mudik ke kampung halaman dapat melakukan karantina mandiri sebelum melakukan aktivas seperti biasa, selama 5x24 jam.
"Kepada seluruh anggota masyarakat yang baru saja kembali dari berpergian, mohon sekali lagi agar melakukan karantina mandiri 5x24 jam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap orang-orang di sekitar kita," ujarnya.
Tak hanya itu, Wiku juga meminta agar perusahaan atau perkantoran dapat mewajibkan karyawannya yang melakukan perjalanan selama libur Idulfitri untuk melakukan karantina mandiri sebelum kembali ke kantor.
Imbauan dari Wiku tersebut tentunya sebagai upaya mencegah adanya klaster COVID-19 di area perkantoran atau perusahaan.
Sumber: Youtube BNPB Indonesia