Bola.com, Jakarta - Seperti diketahui, pandemi COVID-19 belum selesai. Negara yang paling disorot saat ini adalah negara India, dengan lonjakan kasus positif dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kemunculan varian baru dari virus Corona.
Varian B.1.617 menjadi varian virus corona yang menyebar dan disebut sebagai variant of concern (VOC) di tingkat global.
Advertisement
Virus dapat disebut VOC jika:
- Peningkatan penularan atau menunjukkan perubahan yang lebih mengkhawatirkan dalam cakupan epidemiologi COVID-19.
- Peningkatan keganasan (virulensi) atau perubahan gejala penyakit klinis.
- Penurunan efektivitas pengobatan kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik, vaksin, dan terapi yang tersedia.
Pertama kali disebut sebagai varian mutasi dobel, sekarang B.1.617 juga disebut sebagai mutasi tripel dengan tiga turunan: B.1.617.1, B.1.617.2, dan B.1.617.3.
Ketiga turunan B.1.617 ini memiliki karakteristik mutasi yang berbeda yang disebabkan oleh tiga mutasi kode protein spike, yaitu:
- L452R
- P681R
- E484Q
Dari ketiga mutasi tersebut, E484Q dapat ditemukan pada varian B.1.617.1 dan B.1.617.3. Dengan kata lain, varian ketiga varian B.1.617 menunjukkan kemampuan penularan yang lebih masif dan menghindari sistem imun yang lebih berbahaya.
Menanggapi hal tersebut, varian COVID-19 B.1.617 yang ditemukan di India, belum lama dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Awal Mei 2021, Kementerian Kesehatan Indonesia mengonfirmasi penemuan varian B.1.617.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Utama Infeksi B.1.617
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan varian baru virus corona B.1.617 telah menular secara transmisi lokal di Indonesia. Jadi, bukan impor dari India.
WHO telah mendeskripsikan varian virus corona COVID-19 B.1.617 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, menyebabkan penyakit yang lebih parah, secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi, dan virus dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis.
Demikian juga gejala utama terkait infeksi B.1.617 disebut mirip gejala COVID-19 umumnya, yakni:
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sensasi nyeri pada tubuh
- Demam dan panas dingin
- Mual dan mutah
- Pusing kepalaTidak ada air liur
- Ruam kulit
- Anosmia, kehilangan indra penciuman dan perasa
Untuk mencegah penularan lebih meluas, masyarakat diimbau untuk mengurangi mobilitas dan mengharuskan untuk mematuhi betul apa yang sudah dianjurkan atau dilarang oleh Pemerintah.
Jadi, jangan abaikan protokol kesehatan agar kita dan orang terkasih di sekitar kita terhindar dari terinfeksi COVID-19.
Â
Sumber:Â WHO, Sehatnegeriku.kemkes.go.id
Advertisement