Bola.com, Jakarta - Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara di mana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu).
Pada umumnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan permintaan dan biaya produksi yang tinggi serta berlangsung secara terus menerus.
Baca Juga
Advertisement
Inflasi tidak hanya menjadi perhatian masyarakat umum, tetapi juga menjadi perhatian dunia usaha, bank sentral, dan pemerintah. Sebab, inflasi bisa berpengaruh terhadap masyarakat dan perekonomian suatu negara.
Untuk mengatasi inflasi diperlukan kerja sama yang konkret antara masyarakat, pemerintah dan para pelaku usaha.
Itulah sedikit penjelasan mengenai inflasi. Untuk lebih jelasnya bisa memahami pengertian inflasi dari para ahli, penyebab hingga jenis-jenisnya.
Berikut ini rangkuman tentang pengertian inflasi menurut ahli, penyebab hingga jenis-jenisnya, seperti dilansir dari lamanĀ Seputarpengetahuan dan Kelasips, Jumat (4/6/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Inflasi Menurut Ahli
- Boediono
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan secara terus-menerus.
- Nopirin
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus selama periode tertentu.
- Mannullang
Inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi senantiasa turunnya nilai uang.
- Samuelson dan Nordhaus
Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras, bahan bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang modal naik.
- Sadono Sukirno
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
- Dwi Eko Waluyo
Inflasi merupakan satu di antara bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus.
Advertisement
Jenis-Jenis Inflasi
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Inflasi ringan: yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu menganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, yaitu di bawah 10 persen per tahun dan dapat dikendalikan.
- Inflasi sedang: yaitu inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu negara. Inflasi ini berada di kisaran 10 persen-30 persen per tahun.
- Inflasi berat: yaitu inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Pada kondisi ini umumnya masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Inflasi ini berada di kisaran 30 persen-100 persen per tahun.
- Inflasi sangat berat (Hyperinflation): yaitu inflasi yang telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan, meski dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100 persen ke atas per tahun.
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
- Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
- Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.
- Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
- Domestic inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
- Imported inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara yang melakukan perdagangan bebas di mana ada kenaikan harga di luar negeri.
Penyebab Inflasi
- Peningkatan Permintaan
Penyebab inflasi ini terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang/jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang/jasa tersebut terjadi secara agregat (agregat demand).
Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi ini di antaranya adalah meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk diekspor, dan meningkatnya permintaan barang untuk swasta.
- Meningkatnya Biaya Produksi
Penyebab inflasi ini terjadi karena meningkatnya biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku, seperti harga bahan bakar hingga upah buruh.
- Tingginya Peredaran Uang
Penyebab inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100 persen.
Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun, hal ini justru membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat makin bertambah dan mengakibatkan inflasi.
Advertisement
Cara Menangani Inflasi
Ada beberapa cara agar inflasi dapat tertangani atau terkontrol, yakni:
- Meningkatkan produktivitas barang dan jasa dalam negeri terlebih bahan pokok.
- Meningkatkan produktivitas industri mikro seperti home industry.
- Mengurangi budaya konsumtif masyarakat dengan pendidikan.
- Kendali terhadap pajak dan harga barang dan jasa oleh pemerintah.
- Mengurangi ekspor barang dan jasa dari luar negeri, terlebih jika negara tersebut sedang mengalami infasi yang tinggi.
- Meningkatkan lapangan kerja.
- Mengurangi subsidi barang yang pengonsumsinya bukan hanya warga yang kurang mampu, misalnya BBM.
Ā
Sumber: Seputarpengetahuan, Kelasips