Sukses


Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial, Ketahui Faktor Pendorong dan Penghambatnya

Bola.com, Jakarta - Integrasi sosial adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat.

Integrasi sosial merupakan gabungan dari dua istilah kata, yaitu 'integrasi' yang dalam Bahasa Inggris disebutĀ integration, dan mempunyai arti kesempurnaan atau keseluruhan. Sementara kata 'sosial' berarti hubungan dan juga timbal balik dari tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sesuatu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

Integrasi sosial mempunyai peran penting bagi semua kalangan masyarakat. Dengan adanya integrasi sosial yang baik, tujuan terbentuknya masyarakat harmonis akan mudah mencapai tujuan bersama.

Selain itu, melalui proses integrasi sosial, segala bentuk keteraturan sosial mengenai hukum, budaya, arti pendidikan, dan sebagainya akan mudah dilakukan.

Jadi, integrasi sosial dapat dipandang sebagai suatu elemen yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik sosial pada masyarakat.

Satu di antara upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan integrasi sosial adalah daengan kerja sama dari seluruh anggota masyarakat. Dimulai individu hingga pemerintah.

Di sisi lain, ada beberapa bentuk dari integrasi sosial yang perlu diketahui. Apa saja bentuk-bentuk integrasi sosial?

Berikut ini rangkuman tentang bentuk-bentuk integrasi sosial beserta faktor pendorong dan penghambatnya, seperti dilansir dari lamanĀ Studiobelajar dan Dosensosiologi, Selasa (8/6/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif bisa diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat. Contohnya, bangsa Indonesia dipersatukan prinsip Bhinneka Tunggal Ä°ka.

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional muncul disebabkan fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku.

3. Integrasi Koersif

Integrasi ini terbentuk karena ada kekuasaan yang dimiliki penguasa. Maksudnya, penguasa menerapkan cara-cara koersif atau kekerasan. Sebagai contoh integrasi koersif adalah perusuh yang berhenti mengacau ketika polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan perusuh tersebut.

3 dari 3 halaman

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial

Faktor Pendorong terjadinya Integrasi Sosial

  • Faktor Internal
  1. Adanya sikap saling menghargai dan toleransi antarindividu dan kelompok.
  2. Adanya sikap terbuka terhadap perubahan.
  3. Adanya kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain.
  4. Terjadinya kontak dengan kebudayaan lain secara intensif.

Ā 

  • Faktor Eksternal
  1. Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen/beragam.
  2. Adanya sistem pendidikan yang maju.
  3. Adanya sistem masyarakat yang terbuka dengan budaya asing.
  4. Adanya musuh dari luar kelompok yang harus dihadapi bersama.

Ā 

Ā 

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

  • Faktor Internal
  1. Adanya sikap individu/kelompok yang masih sangat tradisional.
  2. Adanya ikatan sosial yang rendah antarindividu dan kelompok.
  3. Adanya sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain.
  4. Adanya sifat primordial, yakni merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan lainnya.

Ā 

  • Faktor eksternal
  1. Adanya kesenjangan sosial yang memunculkan kecemburuan sosial antarkelompok.
  2. Adanya ketakmerataan pembangunan.
  3. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
  4. Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.

Ā 

Sumber: Studiobelajar, Dosensosiologi

Video Populer

Foto Populer