Sukses


Indonesia Mengalami Ledakan Kasus COVID-19, WHO Minta Pemerintah Lakukan PSBB Ketat

Bola.com, Jakarta - Ledakan kasus positif COVID-19 yang terjadi di Indonesia menarik perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintah Indonesia diharapkan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat.

WHO memberikan peringatakan kepada Indonesia yang mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 yang cukup signifikan. WHO juga memperingatkan infeksi varian COVID-19 baru yang cukup mengkhawatirkan.

"Dengan meningkatnya penularan karena varian kekhawatiran, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi pada banyak provinsi," bunyi keterangan resmi WHO.

"Indonesia memerlukan penerapan kesehatan masyarakat yang lebih ketat dan langkah-langkah sosial termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," tegas WHO.

Sejumlah daerah yang mendapatkan peringatan dari WHO adalah Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan seluruh provinsi di Jawa. Daerah-daerah tersebut disebut masuk dalam zona merah yang dipantau WHO.

Selain itu, kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 varian Delta di Indonesia juga menarik perhatian WHO. Menurut data Kemenkes RI per 13 Juni 2021 sudah ada 107 infeksi Varian Delta di Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tunggu Pusat

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunggu pemerintah pusat untuk kebijakan 'rem darurat' atau hingga kebijakan 'lockdown'. Hal ini dilakukan karena kasus COVID-19 di DKI Jakarta melonjak secara signifikan.

"Nanti, kami akan pelajari dan menunggu keputusan pusat ya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

DKi Jakarta mengalami ledakan kasus positif COVID-19 pada Jumat (18/6/2021). Sebanyak 4.737 kasus terjadi dan merupakan rekor baru dalam kasus harian setelah 7 Februari 2021 yang mencapai 4.213 kasus.

Sumber: WHO

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer