Bola.com, Jakarta - Satu yang dia tau, waktu tak’kan mampu
Menghentikan semua masalah yang menderu
Advertisement
Dia takkan menyerah tersudut dan kalah
Ketika, semua jatuh dan tenggelam. Dia yang bertahan
Dinginnya embun jadi karib menunggu pagi
Langkah kakinya ikhlas memulai hari
Mencari ruang rejeki lewati petang nanti
Teriknya panas siang benamkan wangi kasturi
Seperti melangkah di bebatuan
Tergores kerikil tajam tak bertuan
Pilihan tak tersisa yo, slain terus melangkah
Tuk tutupi Kredivo di toko sebelah
Ia bekerja dengan senyum serupa topeng
Habiskan produktivitas di dalam dongeng
Sulit gerak seperti ditodong beceng
Pilihan tak tersisa bertahan demi hepeng
Apapun yang ‘kan terjadi
Hanya keyakinanlah yang akan jadi kunci
Apapun yang ‘kan terjadi
Dia akan jaga senyumanmu sampai nanti
Satu yang dia tau, waktu tak’kan mampu
Menghentikan semua masalah yang menderu
Dia takkan menyerah tersudut dan kalah
Ketika, semua jatuh dan tenggelam. Dia yang bertahan
Dia berfokus diri, lupa hati digenggaman
sedangkan di rumah cukup diberi knyamanan
Merantau dan menjauh, demi satu alasan
Demi alasan anak, demi pelunasan pinjaman
Gula dan popok, sandang, pangan, papan aman??
Sosok berjanji pulang cepat tapi entah kapan
Hari ke hari hati semakin tak bertuan
Yang dia tau suatu hari pasti tersingkirkan
Hingga di pagi hari nanti pasti
Dia sepenuhnya sadar dan mengerti
Menjadi burung pagi bukan berarti lupa diri
Melupakan ego dan salah diakui karena
Apapun yang ‘kan terjadi
Hanya keyakinanlah yang akan jadi kunci
Apapun yang ‘kan terjadi
Dia akan jaga senyumanmu sampai nanti
Satu yang dia tau, waktu tak’kan mampu
Menghentikan semua masalah yang menderu
Dia takkan menyerah tersudut dan kalah
Ketika, semua jatuh dan tenggelam.
Satu yang dia tau, waktu tak’kan mampu
Menghentikan semua masalah yang menderu
Dia takkan menyerah tersudut dan kalah
Ketika, semua jatuh dan tenggelam.
Dia yang bertahan, Dia yang bertahan
Sumber: Youtube