Bola.com, Tokyo - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berhasil menyumbangkan medali perak cabang olahraga (cabor) angkat besi nomor 61kg putra Grup A di Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7/2021) di Tokyo International Forum.
Eko Yuli menorehkan 137kg pada angkatan snatch dan 165kg pada clean dan jerk. Atlet berusia 32 tahun itu total mengangkat 302kg.
Advertisement
Eko Yuli terpaut total 11kg dari lifter China, Li Fabin yang mendulang medali emas Olimpiade Tokyo untuk nomor 61kg putra Grup A.
Li Fabin mendominasi lomba sejak awal. Atlet berumur 28 tahun itu menjadi yang terbaik di angkatan snatch dengan 141kg dan clean and jerk dengan 172kg.
Li Fabin total mengumpulkan 313kg dalam dua angkatan itu. Eko Yuli, yang mendapatkan medali perak Olimpiade Tokyo, telah ditunggu bonus minimal Rp2,25 miliar dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bonus dari Kemenpora dan Gilang
Kemenpora menjanjikan bonus sebesar Rp5 miliar untuk atlet Indonesia pendulang medali emas, Rp2 miliar untuk perak, dan Rp1 miliar untuk perunggu.
Sedangkan Gilang Widya, pengusaha asal Malang sekaligus Presiden Arema FC berniat mengucurkan Rp500 juta untuk peraih medali emas, Rp250 juta untuk perak, dan Rp100 juta untuk perunggu.
Eko Yuli menjadi atlet kedua yang mempersembahkan medali untuk Indonesia. Sebelumnya, Windy Cantika berkontribusi untuk perunggu pada cabor angkat besi nomor 49kg putri Grup A, Sabtu (24/7/2021).
Advertisement