Bola.com, Tokyo - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah berjuang keras. Namun, hasil akhir belum berpihak untuk ganda putra Indonesia itu. Keduanya harus merelakan medali perunggu cabang olahraga (cabor) bulutangkis Olimpiade Tokyo ke ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Dalam pertandingan perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo di Musashino Forest Sport Plaza BDM Court 1, Tokyo, Sabtu (31/7/2021), Ahsan/Hendra terpaksa mengakui keunggulan Aaron/Soh lewat pertarungan ketat selama rubber gim.
Advertisement
Ahsan/Hendra sempat memenangi gim pertama dengan skor 21-17. Pada gim kedua, ganda putra nomor dua dunia itu kesulitan menandingi Aaron/Soh dan kalah 17-21.
Di gim ketiga, Ahsan/Hendra mulai kehilangan konsentrasi. Alhasil, Aaron/Soh mampu menutup pertandingan dengan skor 21-14.
Bagi Ahsan/Hendra, Olimpiade Tokyo kemungkinan akan menjadi Olimpiade terakhirnya. Sebab, usia keduanya telah menua. Ahsan telah berumur 33 tahun, sedangkan Hendra tiga tahun lebih tua.
Kekalahan Ahsan/Hendra belum membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk meraih medali di cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo.
Indonesia berpeluang mendulang medali emas di nomor ganda putri setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu melaju ke final. Keduanya akan menghadapi wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Asa Indonesia untuk memperoleh medali di Olimpiade Tokyo juga masih terbuka di sektor tunggal putra. Sebab, Anthony Ginting berhasil lolos ke semifinal untuk menantang atlet China, Chen Long.
Berikut Bola.com merangkum fakta-fakta menarik dari pertandingan Ahsan/Hendra melawan Aaron/Soh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beda Peringkat Bukan Berarti Beda Kualitas
Secara peringkat BWF, Ahsan/Hendra jauh di atas Aaron/Soh. Ganda putra senior itu menduduki peringkat kedua dunia.
Sementara Aaron/Soh, menempati posisi ke-9 dunia. Keduanya berhasil membuat kejutan di Olimpiade Tokyo.
Advertisement
Kejar Rekor Pertemuan
Secara rekor pertemuan, Aaron/Soh juga masih tertinggal dari Ahsan/Hendra. Sebelum pertandingan ini, keduanya hanya mampu menang sekali dari enam kali bertanding.
Namun, kemenangan ini mampu memangkas rekor pertemuan keduanya. Sekarang, Aaron/Soh mengejar ketertinggalan menjadi 2-6 dengan Ahsan/Hendra.
Gagal Raih Medali Emas Olimpiade
Selama berpasangan, Ahsan/Hendra total mengumpulkan delapan gelar juara. Keduanya telah delapan tahun menjadi partner.
Pencapaian tertinggi Ahsan/Hendra adalah tiga kali meraih gelar juara dunia atau BWF World Championship pada 2013, 2015, dan 2018. Namun, keduanya belum sekalipun meraih medali di Olimpiade sebagai partner.
Advertisement
Medali Pertama
Bagi Aaron/Soh, perunggu ini menjadi medali pertama di Olimpiade. Keduanya telah berpasangan sejak 2015, namun sempat berpisah sebelum kembali disatukan pada 2017.
Selain medali perunggu, pencapaian tertinggi keduanya adalah medali emas SEA Games. Aaron/Soh meraih emas pada edisi 2019 di Filipina.
Spesialis Mengalahkan Wakil Indonesia
Aaron/Soh berhasil membalaskan kekalahan dari Ahsan/Hendra di babak penyisihan. Ketika itu, keduanya kalah 16-21 dan 19-21 pada partai kedua Grup D.
Namun, Aaron/Soh tetap mampu lolos ke perempat final untuk menantang unggulan pertama sekaligus ganda putra nomor satu dunia kebanggaan Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Aaron/Soh membuat kejutan dengan menyingkirkan Marcus/Kevin dengan skor 21-14 dan 21-17. Keduanya menjadi spesialis mengalahkan wakil Indonesia di babak gugur.
Advertisement