Sukses


Ciri-Ciri Manusia Purba yang Pernah Ada di Indonesia, Ketahui Perbedaannya

Bola.com, Jakarta - Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra aksara atau zaman sebelum manusia belum mengenal tulisan.

Konon, manusia purba hidup pada jutaan tahun yang lalu. Wajar ada yang mengatakan manusia purba sebagai nenek moyang dari manusia yang hidup saat ini.

Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau sering disebut nomaden. Kehidupan dari manusia purba masih sangat sederhana dan masih sangat tergantung pada alam.

Kondisi tersebut yang menjadikan manusia purba tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan, dan Sangiran (Sragen).

Ada tiga jenis manusia purba yang pernah ada di Indonesia, yaitu Meganthropus (Manusia Besar), Pithecanthropus (manusia kera yang sudah berjalan dengan tegak), dan Homo (menyerupai manusia modern).

Masing-masing manusia purba ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri manusia purba. Bagaimana ciri masing-masing manusia purba yang ada di Indonesia?

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri manusia purba yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari laman pintarnesia.com, Kamis (5/8/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

1. Meganthropus

  •  Meganthropus Palaojavanicus

Meganthropus Palaeojavanicus diketahui sebagai jenis manusia purba yang paling tua. Jenis manusia purba ini ditemukan sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran (Sragen), yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen.

Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Van Koenigswald.

Meganthropus Paleojavanicus memiliki beberapa ciri-ciri seperti :

- Bertahan hidup dengan mengonsumsi tumbuh-tumbuhan.

- Tidak memiliki dagu sehingga manusia purba ini lebih mirip dengan kera.

- Pada bagian kepalanya memiliki tonjolan yang tajam.

- Memiliki tulang pipi yang tebal dan memiliki tonjolan pada bagian kening yang mencolok.

- Memiliki gigi, rahang, dan otot kunyah yang kuat.

- Memiliki postur tubuh tegap.

3 dari 4 halaman

2. Pithecanthropus

Ada tiga jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia. Tiga jenis fosil Pithecanthropus tersebut, yakni:

  • Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup di Indonesia sekitar satu hingga dua juta tahun lalu. Fosil pertamanya berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.

Fosil Pithecanthropus Erectus tersebut ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890. 

Pithecanthropus Erectus memiliki beberapa ciri, antara lain:

- Memiliki otak dengan volume 750-1350 cc yang artinya lebih besar dari Meganthropus.

- Memiliki tinggi badan sekitar 155-180 cm.

- Memiliki postur tubuh yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus.

- Memiliki rahang dan gigi geraham yang sangat kuat.

- Berhidung tebal.

- Memiliki tonjolan kening yang tebal serta melintang di dahi dari satu sisi ke sisi yang lainnya.

- Bagian wajah menonjol ke depan tetapi dahinya miring ke belakang.

- Pada bagian belakang kepalanya juga menonjol.

- Memiliki alat tengkuk dan alat pengunyah yang sangat kuat.

 

  • Pithecanthropus Mojokertensis

Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Adalah Von Koenigswald yang menemukan fosil manusia purba ini pada 1939. Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak, yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

- Tulang pipi dan alat pengunyah kuat.

- Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis.

- Muka menonjol ke depan.

- Tulang kepala belakang terlihat menonjol berbadan tegap.

- Tinggi badan antara 165-180 cm.

- Otot-otot tengkuk kukuh.

- Volume otak antara 650-1.000 cc.

 

  • Pithecanthropus Soloensis

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Alasan diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo. Jenis manusia purba tersebut merupakan pemakan tumbuhan dan kerap berburu hewan untuk dijadikan santapan.

Fosil Pithecanthropus Soloeinsis ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

Pithecanthropus Soloensis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Memiliki volume otak antara 750-1350 cc.

- Bertinggi badan sekitar 165-180 cm.

- Memiliki badan yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus.

- Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di sepanjang pelipis.

- Memiliki hidung yang lebar dan tidak berdagu.

- Memiliki gigi geraham dan rahang yang besar.

- Memakan makanan berupa daging hasil dari buruan dan tumbuh-tumbuhan.

4 dari 4 halaman

3. Homo

Di Indonesia telah ditemukan tiga jenis manusia purba homo yaitu, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan Homo Floresiensis.

  • Homo Soloensis

Weidenrich dan Koenigswald menemukan Homo Soloensis pada 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300 ribu sampai 900 ribu tahun lalu.

Ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:

- Memiliki volume otak antara 1000-1300 cc yang sudah menyerupai manusia modern.

- Bertinggi badan 130-210 cm.

- Memiliki wajah yang tidak menonjol ke depan.

- Sudah berjalan dengan tegap dengan dua kaki sehingga lebih sempurna dalam berjalan.

- Otot tengkuk pada manusia purba Homo mengalami penyusutan.

 

  • Homo Wajakensis

Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini.

Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:

-Memiliki hidung yang lebar dan mulut yang menonjol.

- Wajahnya lebar dan datar.

- Tulang tengkoraknya membulat.

- Sedikit ada tonjolan pada bagian dahi yang sedikit mencolok.

 

  • Homo Floresiensis

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:

- Berbadan tegap.

- Sudah berjalan menggunakan dua kaki (bipedal).

- Memiliki tinggi badan sekitar 1 meter.

- Volume otaknya sudah mencapai 417 cc.

- Tidak memiliki dagu.

 

  • Homo Sapiens

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens:

- Tinggi badan berkisar antara 130-210 cm.

- Berat badan antara 30-150 kg.

- Volume otak antara 1.000-2.000 cc.

- Reduksi pada bagian gigi, rahang, dan otot-otot kunyah sehingga mulai terdapat dagu pada rahang bawah.

- Otot-otot dan tulang-tulang ukurannya menjadi lebih mungil.

- Telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.

 

Sumber: Pintarnesia

Video Populer

Foto Populer