Sukses


Ada Peran Ibunda, Pipa Paralon, dan Gagang Sapu di Balik Kesuksesan Windy Cantika di Olimpiade Tokyo 2020

Bola.com, Jakarta - Ada cerita unik di balik keberhasilan Windy Cantika Aisah sebelum menjadi atlet angkat besi. Windy mengaku tak pernah terpikirkan untuk mengikuti jejak sang ibunda menjadi atlet.

Windy Cantika Aisah menghabiskan masa kecilnya sama seperti anak-anak pada umumnya. Namun, sang ibunda yang merupakan mantan atlet sering membawanya ke tempat latihan angkat besi, ketika mendidik kakak keduanya.

Windy kecil terlihat bosan dan sering mengganggu sesi latihan sang kakak. Akhirnya, sang ibu berinisiatif memberikan alat-alat agar Windy bisa bermain dan tidak mengganggu kakaknya.

"Awalnya mama melatih kakak yang kedua. Setelah itu saya suka nimbrung dan gangguin mereka latihan," kata Windy Cantikan dalam wawancara eksklusif bersama Bola.com.

"Biar tidak gangguin latihan, ketika itu mama cari akal dengan memberikan pipa paralon, dikasih gagang sapu. Ketika itu saya masih berusia 7 tahun," kenang Windy.

Tak dinyanya, itu merupakan awal dari kegemaran Windy dalam olahraga angkat besi. Windy kemudian mulai mantap berlatih angkat besi dengan mengikuti latihan di daerahnya.

"Kemudian masuk pelatihan di Kabupaten Bandung usia 9 dan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jawa Barat pada usia 12 tahun. Saya kemudian sukses menembus pelatnas pada usia 16 tahun," tegas Windy Cantika Aisah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Perunggu Olimpiade 2020

Medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 bisa dikatakan sebagai prestasi tertinggi Windy Cantika Aisah sejauh ini. Windy berhasil meraih medali tersebut pada usia 19 tahun.

Windy merengkuh medali perunggu dari nomor 49 kg putri. Ketika itu, Windy mengumpulkan total angkatan 194 kg dengan rincian 84 kg snatch dan 110 clean & jerk.

"Alhamdulillah senang banget rasanya, di umur 19 tahun sudah ikut Olimpiade, bisa nyumbangin medali juga. Alhamdulillah sangat bersyukur," ujar Windy Cantika.

 

Ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020 bisa pembaca Bola.com saksikan melalui TV teresterial INDOSIAR dan O Channel. Selain itu juga bisa di layanan over the top (OTT) VIDIO baik gratis maupun berbayar dengan 12 channel tambahannya, serta channel Champions TV 1, 2 dan 3 yang dikelola IEG (Indonesia Entertainment Group), salah satu anak perusahaan di Emtek Group. Yuk nikmati sajian live streamingnya dengan mengklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer