Sukses


Cara Menggunakan Oximeter secara Benar bagi Pengidap COVID-19 selama Isoman

Bola.com, Jakarta - Setiap orang memiliki respons berbeda terhadap COVID-19. Sebagian orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit atau melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Satu di antara gejala atau tanda yang khas ketika seseorang terpapar COVID-19 adalah sesak napas. Sesak napas atau dispnea adalah masalah yang biasanya terjadi jika ada infestasi atau gangguan fungsi paru-paru, yang membuat oksigen sulit masuk ke paru-paru.

Ketika sesak napas terjadi, penting dilakukan pemantauan kadar saturasi oksigen setiap waktu pada pengidap COVID-19. Akan lebih baik pengidap COVID-19 atau pihak keluarga memiliki alat pengukur kadar saturasi oksigen, yang disebut oximeter.

Oximeter ialah alat yang berguna untuk memeriksa kadar oksigen sehingga kadar oksigen yang rendah dapat diketahui lebih awal. Oximeter menjadi alat yang direkomendasikan WHO untuk dimiliki pengidap COVID-19 saat isoman.

Cukup penting memiliki alat ini di rumah ketika pengidap COVID-19 menjalani proses perawatan saat isoman.

Normalnya, saturasi oksigen orang yang sehat ada di angka 95-100 persen atau 75-100 mmHg. Apabila pengidap COVID-19 memiliki saturasi oksigen kurang dari 90 persen, harus dengan segera memberikan oksigen.

Penggunaan oximeter dapat mencegah pengidap COVID-19 datang ke rumah sakit dalam kondisi terlambat. Jadi, pengidap COVID-19 masih bisa ditangani sesegera mungkin.

Berikut ini referensi cara menggunakan oximeter dengan baik dan benar bagi pengidap COVID-19 selama isoman, dikutip dari laman Alodokter dan Herminahospital, Jumat (13/8/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Cara Menggunakan Oximeter

Berikut ini panduan cara menggunakan oximeter dengan baik dan benar:

  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan oximeter.
  • Pastikan kuku dalam kondisi bersih, tidak panjang, dan hindari penggunaan cat kuku berwarna gelap atau kuku palsu.
  • Hangatkan jari tangan, terutama jika jari terasa dingin.
  • Nyalakan oximeter dan posisikan jari, baik jari telunjuk, jari tengah, atau ibu jari, di antara capit oximeter.
  • Setelah oximeter terpasang, diam dan tunggu selama beberapa detik hingga alat berhasil mengukur kadar oksigen dalam darah.

 

Pada layar oximeter, tertera dua angka dengan arti yang berbeda. Angka yang ditandai dengan %SpO2 menunjukkan saturasi oksigen dalam darah, sedangkan angka yang tertera sebagai huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau detak jantung Anda.

3 dari 3 halaman

Hal yang Perlu Diperhatikan dan Cara Kerja Oximeter

Ada hal-hal yang wajib diperhatikan ketika Anda menjadikan oximeter sebagai peralatan isoman, yaitu:

  • Penggunaan oximeter bagi pengidap COVID-19 isoman dilakukan sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam).
  • Apabila kadar oksigen menurun dan kurang dari 93 persen, apalagi ditambah gejala sesak napas, segera hubungi petugas kesehatan.
  • Sambil menunggu petugas kesehatan, pengidap COVID-19 bisa melakukan latihan pernapasan untuk mempertahankan fungsi paru-paru. Pengidap COVID-19 bisa melakukan posisi tengkurap untuk menghambat perburukan kondisi.
  • Gunakan pulse oximeter dengan teknologi jepit jari. American Journal of Emergency Medicine melaporkan, keakuratan oximeter pada smartwatch atau aplikasi ponsel termasuk rendah.

Cara kerja oximeter jepit jari, yaitu:

  • Alat yang sudah dipasang di ujung jari akan memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda.
  • Cahaya akan mendeteksi banyaknya hemoglobin.
  • Cahaya akan ditangkap sensor dan muncullah persentasenya.
  • Hindari membeli oximeter di toko online yang kurang jelas dan tidak resmi. Bandingkan alat yang satu dengan lainnya agar tidak terkecoh.
  • Potong kuku dan hindari menggunakan kuteks apalagi yang berwarna gelap. Hal ini dapat mengganggu sensor alat.
  • Hindari bergerak berlebihan karena bisa mengganggu pemasangan alat. Hasil yang diberikan bisa tidak akurat.

 

Sumber: Alodokter.com, Herminahospital.com

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer