Bola.com, Jakarta - Dalam agama Islam, berbuat baik kepada sesama merupakan hal yang sangat dianjurkan. Satu di antara cara berbuat baik adalah dengan saling mendoakan.
BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat Ghaib Lengkap Dengan Tata Cara Dan Doanya
Baca Juga
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Termasuk Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Asnawi Mangkualam
Deretan Pemain Belia yang Layak Dicoba Shin Tae-yong Jadi Amunisi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
Tidak hanya kepada saudara, teman, atau keluarga yang masih hidup. Kita perlu mendoakan mereka yang sudah tiada atau meninggalkan kita terlebih dahulu.
Pada budaya kebanyakan orang Islam di Indonesia, ketika ada kerabat atau keluarga yang meninggal, hal yang dilakukan adalah melayat atau takziah.
Ketika prosesi melayat, biasanya seseorang akan melakukan salat serta mendoakan jenazah yang telah dimandikan serta dikafani.
Akan tetapi, pada kondisi tertentu, mendoakan orang meninggal bisa dilakukan dengan cara salat ghaib. Hal ini biasanya dilakukan ketika ada sanak saudara yang meninggal, namun berada di tempat yang jauh.
Semisal, ketika ada kerabat atau saudara yang meninggal karena bencana alam atau kecelakaan pesawat dan jenazahnya belum ditemukan.
Umat Islam tetap diwajibkan untuk mengirimkan doa, kendati tidak bisa secara langsung mendirikan salat di hadapan jenazah.
Ada pun berikut tata cara salat ghaib sesuai ajaran Islam, beserta doa dan niatnya, seperti disadur dari Liputan6, Rabu (18/8/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Niat Salat Ghaib
Sebelum mengetahui tata cara melakukan salat ghaib lebih lanjut, Anda perlu memahami dan menghafalkan niat untuk melakukan salat ghaib. Niat salat ghaib terbagi menjadi dua. Berikut niat salat ghaib:
1. Untuk Jenazah yang Diketahui Identitasnya
Jenazah Laki-Laki
- Sebagai imam:
"Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."
- Sebagai makmum:
"Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."
Jenazah Perempuan
- Sebagai imam:
"Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat hgaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."
- Sebagai makmum:
"Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."
2.Untuk Jenazah yang Tidak Diketahui Identitasnya
- Sebagai imam:
"Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat ghaib sebagai imam atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala."
- Sebagai makmum:
"Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala."
Artinya:
"Saya niat salat ghaib sebagai makmum atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala."
Advertisement
Tata Cara Salat Ghaib
Tata cara salat ghaib tidak terlalu berbeda dengan salat jenazah. Yang membedakannya hanyalah niatnya. Berikut adalah tata cara salat ghaib:
1. Membaca niat
2. Berdiri bila mampu
Berbeda dengan salat lima waktu atau salat sunah yang biasa Anda kerjakan, salat ghaib tidak dilakukan dengan gerakan rukuk atau sujud melainkan hanya dengan berdiri. Jika tidak mampu berdiri, bisa dilakukan dengan duduk.
3. Takbiratul ihram
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah. Surat Al Fatihah termasuk rukun salat dan wajib hukumnya untuk membacanya pada jenis salat apa pun.
5. Takbir kedua
6. Membaca sholawat
"Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid."
Artinya:
"Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."
7. Takbir ketiga
Pada takbir ketiga, dibacakan doa yang ditujukan bagi jenazah. Namun, doa tersebut berbeda antara laki-laki dengan perempuan. Berikut doa untuk jenazah:
- Untuk jenazah laki-laki
"Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari."
Artinya:
"Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."
- Untuk jenazah perempuan
"Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari."
Artinya:
"Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."
8. Takbir keempat
Pada takbir keempat, dilakukan pembacaan doa untuk jenazah. Doa yang dipanjatkan berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Berikut bunyi dan artinya:
- Untuk jenazah laki-laki
"Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."
- Untuk jenazah perempuan
"Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."
Artinya:
"Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
9. Mengucapkan salam
Rangkaian tata cara salat ghaib sudah selesai. Dengan begitu, kewajiban sebagai umat Islam juga sudah dilaksanakan.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Fakhriyan Ardyanto. Editor: Nanang Fahrudin. Published: 28/1/2021)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.