Bola.com, Jakarta - Cara membersihkan telinga yang benar sangat penting untuk diketahui. Sebagian besar orang membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud (lidi kapas).
Padahal, cara tersebut kurang direkomendasikan karena bisa membuat kotoran telinga masuk ke gendang dan menyebabkan masalah.
Baca Juga
Advertisement
Kotoran telinga atau seruman merupakan gumpalan lunak yang diproduksi oleh kelenjar minyak di liang telinga. Serumen berfungsi untuk menangkap debu atau partikel kecil yang berpotensi merusak atau menyebabkan infeksi agar tidak masuk ke dalam telinga.
Namun, sering kali, serumen muncul di daun telinga dan terlihat seperti kotoran. Maka dari itu serumen tersebut perlu dibersihkan agar terlihat terawat.
Berikut cara membersihkan telinga yang benar, disadur dari Klikdokter, Jumat (20/8/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Membersihkan Telinga yang Benar
Gunakan Kain atau Tissue. Jangan Menggunakan Cotton Bud
Bersihkan bagian luar telinga dengan tissue atau kain bersih yang berbahan halus. Sumbatan atau gumpalan serumen biasanya terjadi akibat penggunaan cotton bud atau pinset telinga untuk membersihkan telinga.
Penggunaan cotton bud justru akan mendorong serumen masuk dan dapat menyebabkan cedera pada gendang telinga. Penggunaan cotton bud, hanya untuk bagian daun telinga (luar) saja dengan cara mengusap perlahan.
Cairan Pelunak Serumen
Untuk serumen yang keras dan padat, masukan cairan serumen olitik (cairan untuk melarutkan serumen) ke dalam liang telinga.
Anda dapat menggunakan baby oil, mineral oil, glycerin, tetes telinga berbahan peroxida, hydrogen peroxide dan larutan garam.
Meski beberapa produk dijual bebas dan mudah ditemui di pasaran, untuk penggunaan cairan pelunak serumen sangat disarankan dengan bantuan pengawasan dan penilaian dokter sebelumnya.
Advertisement
Cara Membersihkan Telinga yang Benar
Irigasi
Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan spuit/suntikan yang telah diisi air atau larutan salin/garam. Gunakan air hangat atau sesuai dengan suhu tubuh untuk mencegah pusing.
Irigasi dilakukan setelah serumen dilunakkan dengan cairan serumen olitik. Irigasi tidak boleh dilakukan pada orang yang dicurigai memiliki perforasi (lubang) di gendang telinga.
Terapi Ear Candle Tidak Direkomendasikan
Selain tidak terbukti secara ilmiah, terapi ini bisa menyebabkan luka bakar dan cedera pada telinga. Banyak yang mengklaim terapi ini dapat mengangkat kotoran telinga, menyembuhkan sinusitis, vertigo, gangguan pendengaran, bahkan kanker.
Namun berdasarkan studi yang dilakukan oleh Seeley yang diterbitkan pada jurnal Laryngoscope berjudul 'Ear Candles–Efficacy and Safety', ear candle tidak berfungsi mengangkat kotoran telinga, malah dapat menyebabkan cedera serius lainnya.
Disadur dari: klikdokter.com (Published: 12/5/2015)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.