Bola.com, Tokyo - Indonesia pecah telur pada ajang multievent untuk atlet disabilitas, Paralimpiade Tokyo 2020. Pasalnya hari Kamis (26/08/2021), Ni Nengah Widiasih sukses mempersembahkan medali perak.
Ni Nengah Widiasih menyabet medali perak pada cabang olahraga angkat berat nomor 41kg putri ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Advertisement
Ni Nengah Widiasih yang juga menyumbangkan medali perunggu pada ajang Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 punya catatan angkatan 98kg.
Adapun medali emas disabet oleh atlet China, Guo Ling yang memang begitu dominan sejak awal angkatan. Dia bahkan total mengemas 108 kg yang merupakan pemecahan rekor di nomor 41kg putri.
Sementara medali perunggu diraih oleh atlet Venezuela, Clara Monasterio. Dia membukukan angkatan 97 kg atau hanya kalah 1kg dari catatan Ni Nengah Widiasih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalannya Persaingan
Persaingan nomor 41kg putra angkat berat Paralimpiade Tokyo 2020 didominasi atlet China, Guo Lingling. Dia langsung mengangkat 105kg yang merupakan rekor dunia baru.
Dia kemudian mempertajamnya ke angka 108kg. Sementara Ni Nengah Widiasih sukses mengangkat 96kg di kesempatan pertama. Dia sempat gagal di angkat kedua yaitu 98kg.
Tapi ia membalasnya di kesempatan ketiga atau terakhir sehingga punya angkatan terbaik 98 kg. Ni Nengah Widiasih berhak atas perak setelah lifter Venezuela, Clara Monasterio gagal mengangkat 99kg di kesempatan ketiga.
Alhasil ia hanya mendapat perunggu setelah angkatan terbaiknya mentok di 97kg.
Advertisement
Sejarah
Ni Nengah Widiasih pun mencetak rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang mempersembahkan medali perak ajang Paralimpiade.
Tercatat sejak mengikuti Paralimpiade sejak tahun 1992 atau 33 tahun lamanya, Indonesia belum pernah mendapatkan perak dan juga tentunya emas.