Bola.com, Tokyo - Indonesia mencetak sejarah berkat sosok atlet para angkat berat Ni Nengah Widiasih di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Ni Nengah Widiasih meraih medali perak di cabang olahraga para angkat berat kelas 41kg putri pada hari Kamis (26/08/2021).
Advertisement
Catatan ini membuat Ni Nengah Widiasih bukan hanya atlet disabilitas pertama Indonesia yang menyumbangkan medali di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Ni Nengah Widiasih juga mencatat rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang sukses mempersembahkan medali perak di Paralimpiade Tokyo.
Ini sekaligus medali perak perak perdana kontingen Indonesia sejak mengikuti multievent empat tahunan ini pada tahun 1992 atau 33 tahun yang lalu.
Kini tentunya Indonesia masih menunggu apakah rekor medali emas pertama bisa pecah di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Kans terciptanya sejarah tersebut masih terbuka lebar mengingat atlet Tannah Air masiih bertanding di dua cabor andalan yaitu para bulutangkis dan para tenis meja.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Para Peraih Medali
Ni Nengah Widiasih yang juga menyumbangkan medali perunggu pada ajang Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 punya catatan angkatan 98kg saat menyabet medali perunggu nomor 41kg putri Paralimpiade Tokyo 2020.
Adapun medali emas disabet oleh atlet China, Guo Ling yang memang begitu dominan sejak awal angkatan. Dia bahkan total mengemas 108 kg yang merupakan pemecahan rekor di nomor 41kg putri.
Sementara medali perunggu diraih oleh atlet Venezuela, Clara Monasterio. Dia membukukan angkatan 97 kg atau hanya kalah 1kg dari catatan Ni Nengah Widiasih.
Advertisement
Jalannya Pertandingan
Persaingan nomor 41kg putra angkat berat Paralimpiade Tokyo 2020 didominasi atlet China, Guo Lingling. Dia langsung mengangkat 105kg yang merupakan rekor dunia baru.
Dia kemudian mempertajamnya ke angka 108kg. Sementara Ni Nengah Widiasih sukses mengangkat 96kg di kesempatan pertama. Dia sempat gagal di angkat kedua yaitu 98kg.
Tapi ia membalasnya di kesempatan ketiga atau terakhir sehingga punya angkatan terbaik 98kg. Ni Nengah Widiasih berhak atas perak setelah lifter Venezuela, Clara Monasterio gagal mengangkat 99kg di kesempatan ketiga.
Alhasil ia hanya mendapat perunggu setelah angkatan terbaiknya mentok di 97kg.