Sukses


Jenis-Jenis Teh dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Bola.com, Jakarta - Teh merupakan satu di antara jenis minuman paling digemari di dunia. Bahkan, teh bukan sekadar minuman melainkan juga warisan leluhur di banyak negara. Minum teh menjadi bagian dari budaya setempat yang berlangsung turun-menurun.

Tak hanya itu, sudah sejak lama teh diyakini baik bagi kesehatan tubuh. Ada beberapa jenis teh yang memang dipercaya berkhasiat.

Seperti diketahui, ada beberapa jenis teh di dunia. Masing-masing memiliki penggemar sendiri. Teh-teh tersebut memiliki ciri khas tersendiri, yang bisa dibedakan seperti dari warna setelah diseduh dan aromanya.

Di Indonesia, teh melati mungkin menjadi yang paling favorit. Teh jenis ini nikmat diminum dalam berbagai suasana, pagi, siang, dan malam. Bisa menjadi pendamping dalam acara santai maupun acara resmi.

Lalu, apa saja jenis-jenis teh yang populer di dunia? Tak hanya jadi kesenangan banyak orang, teh-teh tersebut makin istimewa karena mengandung khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Berikut ini rangkuman jenis-jenis teh dan manfaatnya bagi kesehatan, disadur dari Merdeka dan Klikdokter, Selasa (31/8/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Jenis-Jenis Teh dan Khasiatnya

1. Teh chamomile

Teh chamomile memiliki aroma wangi yang semerbak dan khas, serta dapat membuat tubuh menjadi rileks. Teh Chamomile berasal dari kelopak bunga chamomile maka itu jenis teh ini harum aromanya. 

Sejak zaman Mesir Kuno, teh chamomile sudah dipercaya sebagai obat pereda migrain. Teh chamomile mengandung zat pereda rasa nyeri dan antioksidan yang tinggi. Sementara di Jepang, bunga chamomile dikenal sebagai tanaman obat.

Ada dua jenis chamomile yang digunakan untuk teh herbal, yaitu chamomile dari Roma dan Jerman. Chamomile Roma rasanya pahit, biasanya digunakan sebagai minyak esensial dan pewarna. Sedangkan teh chamomile yang sering dijumpai untuk dikonsumsi adalah chamomile Jerman.

Jenis teh chamomile kaya manfaat. Di antaranya, dapat membuat tidur lebih nyenyak, menghangatkan badan, mengurangi demam dan hidung tersumbat akibat flu.

2. Teh Oolong

Sudah sejak dulu teh oolong dikenal bermanfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit ringan, seperti masuk angin. Teh oolong diketahui memiliki kandungan antioksidan jenis flavonol, yang dapat menekan pertumbuhan sel-sel berbahaya pada tubuh.

Teh oolong juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan berat badan. Alhasil, teh oolong populer sebagai minuman diet.

Proses fermentasi jenis teh ini terjadi sangat singkat sehingga menghasilkan rasa yang kuat. Teh oolong terdiri dari dua jenis, teh oolong hijau dan hitam.

Masing-masing memiliki kandungan kafein yang berbeda. Teh oolong hitam memiliki kandungan kafein sekitar 30 mg per cangkirnya, sementara oolong hijau lebih rendah.

3. Teh Rosela

Teh yang terbuat dari bunga rosela ini memiliki banyak khasiat. Bunga rosela adalah bunga berwarna merah, oleh karenanya teh rosela memiliki warna merah pekat dan berbeda dari teh pada umumnya.

Teh rosela terkenal dapat mengobati penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Mengonsumsi tiga cangkir teh rosela tiap hari secara rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda.

Teh ini memiliki rasa sedikit asam sehingga disarankan untuk menambah gula dalam takaran yang tepat ketika mengonsumsinya.

4. Teh Peppermint

Teh peppermint terbuat dari campuran daun teh dan daun peppermint. Teh peppermint dikenal dapat membantu melemaskan otot saluran pencernaan sehingga baik bagi penderita sembelit dan mereka yang susah buang air besar.

Selain itu jenis teh ini dapat menjadi obat penyakit sinus. Hal ini karena peppermint memiliki sensasi segar yang membantu melancarkan saluran pernapasan dan tenggorokan.

 5. Teh Jahe

Jahe adalah rempah populer di Indonesia. Khasiatnya sudah tidak diragukan lagi. Selain sebagai bumbu dasar berbagai masakan khas Indonesia, jahe sering diolah menjadi aneka minuman, satu di antaranya teh jahe. 

Selain sehat dan menghangatkan badan, teh jahe berkhasiat sebagai obat penghilang rasa mual saat mabuk perjalanan.

6. Teh Hitam

Teh Hitam adalah jenis teh yang berasal dari daun teh Camellia Sinesis yang digulung, difermentasi lalu dikeringkan dan dihancurkan. Warna teh hitam menjadi pekat akibat proses oksidasi yang menghasilkan kandungan kafein tinggi. Kandungan kafeinnya sekitar 40 mg per cangkir.

Teh hitam memiliki rasa kuat dan sering menjadi solusi bagi orang yang tidak bisa atau tidak ingin meminum kopi, namun membutuhkan manfaat kafein dari kopi. 

Teh hitam sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang membutuhkan banyak energi dengan cepat.

Agar rasanya tidak terlalu pahit disarankan untuk mengkombinasikan teh hitam dengan susu atau gula. Teh hitam diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner karena manfaat antioksidannya.

7. Teh Rooibos

Teh rooibos adalah jenis teh merah yang jarang ditemui di pasaran. Namun, kini jenis ini ini sudah banyak tersedia di marketplace online.

Satu di antara khasiat teh rooibos adalah sebagai obat pencegah penyakit kanker.

Teh rooibos dibuat dari semak merah dan berasal dari Afrika Selatan. Teh ini juga memiliki warna merah, seperti teh rosela.

8. Teh Hijau

Teh hijau (green tea) menjadi satu di antara jenis teh populer di Indonesia. Teh hijau tidak melalui proses oksidasi dalam proses pembuatannya. Jika diseduh dengan suhu rendah dan waktu yang singkat, teh hijau memiliki kadar kafein yang lebih rendah, kira-kira sekitar 10-30 persen dari kopi.

Menurut studi dari Journal of the American College of Nutrition, teh hijau bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan.

Penelitian tersebut mengatakan, peserta studi yang mengonsumsi empat gelas teh hijau setiap hari selama dua bulan, dapat menurunkan berat badan 2.7 kg.  Penurunan berat badan lebih banyak didapat jika dibandingkan peserta yang hanya minum air putih.

 

 

Sumber: Merdeka.com (Penulis: Edelweis Lararenjana. Published: 22/4/2020), Klikdokter.com (Published: 19/10/2020).

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer