Bola.com, Jakarta - Kalimat majemuk setara merupakan jenis kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan setara.
Kalimat majemuk setara terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal yang digabungkan. Hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk setara lazimnya ditandai dengan kehadiran konjungsi.
Baca Juga
Advertisement
Adapun konjungsi yang menghubungkan antarklausa dalam kalimat majemuk setara antara lain: dan, lalu, kemudian, atau sementara, ketika, setelah, padahal, sebelum, dan sebagainya.
Kemudian masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri sendiri sehingga pola-pola kalimatnya tetap sederajat.
Untuk mengetahui dan memahami lebih jelas mengenai kalimat majemuk setara bisa membaca contoh-contohnya. Ada banyak contoh kalimat majemuk setara yang bisa dibaca.
Berikut ini kumpulan contoh-contoh kalimat majemuk setara yang perlu dipahami, seperti dilansir dari laman dosenbahasa.com, Rabu (1/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara sejalan atau setara menggabungkan
1. Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja.
2. Suasana riuh di dalam kelas terhenti ketika kepala sekolah datang.
3. Bayi mungil itu tertidur pulas ketika berada dalam gendongan ibunya.
4. Petugas kebersihan sudah sibuk membersihkan saluran air sebelum memasuki musim hujan.
5. Andi membaca surat itu kemudian menangis tersedu-sedu.
Kalimat majemuk setara berlawanan atau pertentangan
1. Anak itu tidak pandai belajar matematika, tetapi dia sangat mahir berbahasa Inggris.
2. Ia sudah bolak balik berobat, namun sakit yang di deritanya tak kunjung sembuh.
3. Bapak Andi bukanlah seorang pengusaha, melainkan seorang karyawan swasta.
4. Ani sangat menyukai warna putih sedangkan Ina lebih menyukai warna merah.
5. Satpam perumahan itu menangkap pencuri, mengintrogasinya, kemudian membawanya ke kantor polisi.
Advertisement
Contoh Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara sebab akibat
1. Andi tidak hadir di acara perpisahan sekolah karena Andi sakit.
2. Jessica di jadikan tersangka karena kasus kopi bersianida.
3. Pemimpin itu memerintah dengan adil dan bijaksana sehingga ia dihormati dan di egani oleh masyarakat.
4. Hama werang mewabah hampir di semua desa, akibatnya panen tahun ini terancam gagal.
5. Siswa itu terjaring razia narkoba, akibatnya ia di keluarkan dari sekolah.
Kalimat majemuk setara memilih
1. Adik mau dibelikan tas sekolah baru atau sepatu sekolah baru.
2. Paman sekeluarga yang akan datang ke sini atau kita sekeluarga yang akan berlibur ke sana.
3. Penggusuran kali atau normalisasi kali yang akan menjadi topik bahasan seminar kali ini.
4. Setelah lulus kuliah nanti, ia akan pergi merantau atau membuka usaha.
5. Kakak memilih memakai gaun atau kebaya ke pesta temannya.
6. Amir binggung mau melanjutkan pendidikannya di Amerika atau Belanda.
7. Toni yang melaporkan kasus suap itu atau yang menjadi tersangka kasus suap itu.
Contoh Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara penguatan
1. Pemuda itu rajin bekerja bahkan ia merupakan tulang punggung keluarganya.
2. Ayu sangat pandai dalam pelajaran bahasa bahkan ia menguasai tujuh macam bahasa.
3. Jangan keluar malam-malam, terlebih lagi hari sedang hujan deras.
4. Baju kakek itu terlebih lusuh, terlebih lagi kotor dan banyak tambalan.
5. Ani disukai teman-temannya karena ia murid terpandai di sekolahnya, terlebih lagi ia anak yang baik dan ringan tangan.
Kalimat majemuk setara berurutan atau setara urutan waktu
1. Ibu mengantar adik ke sekolah kemudian berbelanja ke pasar.
2. Budi menempelkan perangko di amplop surat, lalu membawakannya ke Kantor Pos.
3. Petugas kebersihan menyapu jalanan ibu kota, lalu mengangkutnya ke mobil sampah.
4. Amir mengerjakan PR sekolah, setelah itu bermain bola dengan teman-temannya.
5. Bibi menyapu, mengepel, setelah itu mencuci pakaian.
6. Ayah mendengar berita di telivisi, setelah itu ayah bergegas pergi.
7. Pemenang lomba di Olimpiade itu dielu-elukan, setelah itu diundang presiden ke Istana Negara.
Sumber: Dosenbahasa
Advertisement