Bola.com, Jakarta - Pidato persuasif adalah satu di antara jenis pidato yang digunakan untuk menyampaikan saran, ajakan, atau bujukan kepada masyarakat untuk menyetujui atau mengubah pandangannya sesuai gagasan yang disampaikan dan melakukan tindakan secara sukarela.
Jadi, dalam pidato persuasif bersifat mengimbau atau mengajak masyarakat untuk berbuat suatu hal yang berguna bagi kehidupan.
Baca Juga
Advertisement
Pidato persuasif menjadi satu di antara cara menggerakkan masyarakat untuk berbuat lebih baik dan lebih kreatif. Tak jarang pada setiap acara-acara tertentu, pidato persuasif cukup efektif untuk menginspirasi khalayak.
Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak atau membujuk pendengar agar terpengaruh terhadap isi pidato yang disampaikan. Contohnya pidato tentang budaya bersih dan pidato keagamaan.
Struktur teks pidato persuasif sendiri terdiri dari tiga bagian. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah teks pidato terutama pidato persuasif.
Berikut ini rangkuman tentang struktur teks pidato persuasif, ciri kebahasaan, dan contohnya, dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Jumat (3/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Pidato Persuasif
Struktur teks pidato persuasif terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang terakhir penutup. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting. Jika satu di antara struktur tidak ada, teks pidato tersebut tidak akan menjadi teks pidato yang sempurna.
1. Pembukaan
Pembukaan teks pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
Pada bagian ini berisi pengenalan topik atau permasalahan yang akan dibahas. Hal ini berfungsi sebagai pengantar sebelum pada tahap penjelasan/isi pidato. Selain itu juga berisi deskripsi singkat tentang topik permasalahan.
2. Isi Pidato
Isi pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini terkandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini, sang orator akan menjelaskan secara detail dan jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar.
3. Penutup Pidato
Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pada bagian ini berisi berbagai saran, ajakan, maupun pertimbangan sekaligus penguatan untuk memengaruhi pendengar/pembaca agar yakin dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh penulis.
Advertisement
Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif
Kaidah kebahasaan teks persuasif dapat juga disebut sebagai karakteristik atau ciri bahasa dari teks persuasif, yaitu:
1. Bersifat mengajak dan memengaruhi.
2. Dicirikan dengan adanya kata-kata persuasi atau bujukan seperti: ayo, mari, dan mendapat imbuhan -lah.
3. Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
4. Memuat sejumlah pendapat dan fakta.
6. Dalam teks pidato persuasif banyak menggunakan kata ganti kita, sebagai tanda bahwa tidak ada pembeda antara penulis dengan pembaca. Dengan begitu, bujukan terhadap pembaca atau pendengar akan lebih kuat.
7. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun.
8. Menggunakan intonasi yang baik, yang dapat mempersuasi para pendengar.
9. Lafal harus jelas.
Contoh Teks Pidato Persuasif
Jaga Kebersihan Sungai
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang terhormat Bapak dan Ibu tamu undangan serta para hadirin.
Kehidupan orang Banjar di Kalimantan Selatan lekat dengan budaya sungai, sebagaimana tergambar pada permukiman tradisional Banjar yang berada di pinggiran sungai dan aktivitas pasar terapung (floating market).
Permukiman tradisional orang Banjar dapat ditemui di daerah yang dilewati oleh sungai besar maupun kecil. Di antara sekian banyak sungai itu maka daerah aliran sungai terpenting dalam sejarah Banjar adalah Sungai Tabalong dan Sungai Martapura.
Konsentrasi permukiman penduduk terdapat di sepanjang sungai itu, mulai Tabalong, Kelua, Alabio, Sungai Banar, Amuntai, Babirik, Nagara, Muara Rampiau, Muara Bahan sampai Banjarmasin.
Pada permukiman di tepian sungai, antara rumah satu dengan yang lain dihubungkan dengan titian, dan setiap rumah memiliki batang, yaitu sejenis rakit yang ditempatkan di sungai depan rumah yang berfungsi sebagai tempat mandi, cuci, dan jamban (MCK), serta sekaligus tempat menambatkan jukung.
Sungai bagi masyarakat Banjar, khususnya yang tinggal di tepian sepanjang sungai, tidak hanya sebagai tempat arus transportasi atau mobilisasi manusia, tetapi tempat pemasaran komoditas perdagangan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, seperti air minum, mandi, dan lain-lain.
Oleh karena itu sungai perlu dijaga kebersihannya, yaitu tidak membuang sampah ke sungai dan tidak membuat MCK di pinggiran sungai yang menyumbang tercemarnya air sungai.
Pencemaran tidak hanya bakteri koli, berbagai limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan kesehatan bagi masyarakat, sebab pemenuhan kebutuhan rumah tangga seperti air minum bersumber pada air sungai.
Diharapkan bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai membuat kamar mandi permanen agar tinja sebagai biang bakteri koli tidak merembes ke sungai, serta diharapkan tidak membuang sampah pada aliran sungai.
Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita, khususnya menjaga kebersihanair sungai dengan menghindari kebiasaan membuang sampah, termasuk kebiasaan buang air besar di sungai, dengan membuat jamban di rumah.
Jadi, mari kita jaga kebersihan sungai kita karena dengan sungai yang bersih, hidup menjadi sehat!
Demikianlah yang saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika ada tutur kata yang salah, saya mohon maaf. Sekian terima kasih.
Wassalamualaikum.
Sumber: Kemdibud
Advertisement