Bola.com, Jakarta - Ibu adalah sosok wanita hebat yang paling berjasa bagi semua manusia di dunia. Untuk itu, setiap anak wajib bersyukur telah mendapatkan kasih sayang dari beliau.
Beragam cara bisa kamu lakukan sebagai tanda syukur kepada ibu tercinta. Satu di antaranya, kamu bisa mencoba menulis atau membaca puisi tentang ibu.
Baca Juga
Advertisement
Puisi tentang ibu cocok diberikan untuk ibu tercinta sebagai ungkapan kado ulang tahun, hari ibu, dan menyatakan kasih sayang kepada beliau.
Kasih sayang seorang ibu membuat beberapa pengarang puisi terkenal seperti Chairil Anwar atau Emha Ainun Najib terinspirasi menciptakan puisi bertema ibu.
Diharapkan puisi tentang ibu yang kamu berikan kepada beliau bisa membuatnya bahagia. Bagi kamu yang tertarik membuat puisi tentang ibu, ada beragam referensi yang bisa menjadi inspirasimu.
Berikut ini koleksi contoh puisi tentang ibu yang menyentuh hati, dikutip dari laman Saintif dan Kozio, Minggu (5/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh-Contoh Puisi tentang Ibu
- Setetes Air Mata
Oleh: Hanim Fatmawati Madiun
Setetes air mata seorang ibu
Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit
Air mata terus mengair
Membasahi kedua pipinya
Yang sangat lembut
Di malam yang sunyi gelap gurita
Kedinginan yang merada ditubuhnya
Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan
Seorang ibu terus
Meneteskan air mata
Dan ia mulai bertanya
Kepada seorang anak
Ia mulai mengucapkan
Kata-kata dengan lisan
Mulutnya seakan akan ingin marah
Penderitaan yang dirasakan
Ia mulai berbaring
Dan meneskan air mata
Apa yang ia rasakan
Dan mulai merenung dan diam
Tanpa kata-kata
- Bunga
Oleh: Ellen Erviandani
Aku pilih mati!
Jika bunga tetap menangis
Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku
Aku pilih mati!
Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatas
Kala itu menghendaki aku bunuh sang waktu
Aku pilih mati!
Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap
Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya
Aku marah!
Jika keasingan merengut senyum bunga
Sangat teriris ..
Aku tak pilih mati!
Sinar doa-doanya selimuti malamku
Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku
Aku bakal berdiam diri
Dengarkan sepoi angin berasal dari dirinya
Menyongsong tajam sorot mata tuanya
Aku tak boleh mati!
Mendahului bunga
Itu pintanya
Advertisement
Contoh-Contoh Puisi tentang Ibu
- Tangisan Air Mata Bunda
Oleh: Monika Sebentina
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam menimpamu
Tak sedetik pun menghentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
Secerah hinaan tak perduli bagimu
Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
Mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan setumpuk emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesanku
Bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku
Bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku
Tapi permohonan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata terhadapku
Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu
Aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hatiku
- Untuk Ibuku Tercinta
Oleh: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah,
Di tempatmu melangkah
Berteduh,
Di tempatmu berteduh
Dan terlelap di atas pangkuanmu
Ibu...
Ku cuma inginkan selalu bersamamu
sepanjang waktuku...
Contoh-Contoh Puisi tentang Ibu
- Ibu Malaikatku
Oleh: Mosdalifah Sepudi
Ibu...
Di sini kutulis cerita tentangmu
Napas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu...
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan di antara duri-duri
Ibu...
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu...
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapan pun itu...
Aku akan tetap mencintaimu...
- Bait Sajak untuk Ibu
Oleh: Kusnan
Tetes-tetes darah, keringat, dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua, keriput di kening untuk menata asa
Demi anak-anakmu
Telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda surga
Akhirnya...
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu... ibu, maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan... ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
Tuhan semesta jagad raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita akan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amien ...
Sumber: saintif.com, kozio.com
Advertisement