Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berbagai beberapa cerita menarik sepanjang karier mereka di dunia bulutangkis.
Dalam rubrik TektokanAlaButet di channel YouTube PB Djarum, pasangan berjulukan the Daddies itu menjawab misteri pertemuannya dengan ganda Jepang, Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo.
Advertisement
Pertemuan Ahsan/Hendra dengan Yuta/Endo memang selalu menarik. Pasalnya, Ahsan/Hendra selalu mudah mengalahkan ganda Jepang peringkat ke-6 dunia itu. Dari delapan pertemuan, Ahsan/Hendra menang enam kali.
Di sisi lain, Yuta/Endo selalu menjadi teror bagi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Sebaliknya, Ahsan/Hendra lebih sering kala dari Minions.
"Melawan mereka harus sabar, kita harus mengatur serangan, adu sabar pokoknya," kata hendra.
Ahsan sepakat, Yuta/Endo adalah pasangan yang ulet.
"Pola permainan mereka adu kekuatan, kita sudah tidak bisa adu kekuatan karena faktor usia, sabar sambil cari celah," kata Ahsan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan untuk Junior
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi pasangan ganda putra yang menjadi role model bagi pemain junior. Tak hanya di Indonesia, banyak pemain luar negeri yang mengidolakan the Daddies.
Ahsan/Hendra masih on fire di usia yang tak lagi muda. Ahsan pun membagi pengalamannya menjaga performa selama ini.
"Pola hidup dan latihan. Pelatih tidak bisa mengawasi 24 jam, jadi dari diri sendiri tekadnya. Tidur, makan sehat, gaya hidup, dan tidak pernah putus asa," kata Ahsan.
Hendra, semua yang mereka lakukan harus punya target yang jelas.
"Harus selalu ada target, latihan tidak ada target ya tidak ada tujuan," katanya.
Sumber: YouTube PB Djarum
Advertisement