Bola.com, Jakarta - Skuad ganda campuran Pelatnas PBSI sedang memilih setidaknya dua pasangan untuk turnamen beregu, Piala Sudirman yang akan berlangsung 26 September sampai 3 Oktober.
Kini empat pasangan ganda campuran sedang memperebutkan dua slot itu. Keempatnya adalah Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca Juga
Advertisement
Keempatnya baru saja menyelesaikan Simulasi Beregu PBSI. Di hari pertama, Selasa (7/9), Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela secara mengejutkan mengalahkan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dengan rubber game 16-21, 21-15, 21-19.
Sementara di hari berikutnya, giliran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhadapan dengan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Laga seru tiga gim pun kembali tersaji.
Jordan/Melati yang banyak melakukan kesalahan sendiri akhirnya harus mengakui keunggulan Hafiz/Gloria yang tampil lebih baik dengan skor 13-21, 24-22, 17-21.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evaluasi dari Pelatih
Usai Simulasi Beregu PBSI, pelatih ganda campuran Nova Widianto memberikan evaluasi untuk performa semua pemain. Mengenai laga pertama, ia sudah memprediksi duel antara Rinov/Pitha dan Zacha/Bela berjalan super ketat.
"Untuk di hari pertama kami memang sudah perkirakan pertandingan akan ramai. Rinov/Pitha dan Zacha/Bela itu memang imbang walaupun istilahnya Rinov/Pitha dari peringkat lebih di atas tapi kita lihat di latihan mereka menang kalah kalau ketemu," kata Nova.
"Umurnya juga beda-beda tipis jadi saya tidak kaget Zacha/Bela bisa mengalahkan Rinov/Pitha. Zacha/Bela biasanya mereka penyakitnya suka salah-salah sendiri, kemarin sempat keliatan di gim pertama saat unggul tapi setelah itu mereka rapi mainnya."
"Sementara Rinov/Pitha memang tampil kurang maksimal, mereka keteteran di kecepatan dan pertahanannya mudah jebol tapi memang mereka sedang kurang bugar. Bukan karena menurun. Secara keseluruhan, saya puas dengan penampilan dua pasangan ini," lanjutnya.
Advertisement
Praveen/Melati Dikalahkan Hafiz/Gloria
Mengenai kekalahan Praveen/Melati dari Hafiz/Gloria, Nova menegaskan tidak ada hubungan dengan kegagalan keduanya bersinar di Olimpiade Tokyo 2020. Menurutnya usai gagal di Olimpiade Tokyo 2020, Praveen/Melati justru sedang bagus-bagusnya dalam hal latihan.
"Tapi kemarin memang tampil kurang maksimal, kurang percaya diri terutama di bola depan dan terima servisnya. Setelah Olimpiade justru saya lihat mereka lebih termotivasi ya, latihannya tambah rajin," kata Nova.
"Tapi saya tidak mau melihat terpacunya hanya di latihan saja, di pertandingan harus seperti itu. Kadang-kadang kan faktor komunikasi sangat berpengaruh. Di latihan sudah bagus, lalu pas pertandingan ada masalah komunikasi, hasilnya tidak maksimal lagi."Â
"Kalau dari persiapan saya rasa Jordan/Melati sudah di angka 70 persen khususnya Jordan," sambung pelatih yang pernah meraih medali perak di Olimpiade Beijing 2008 ketika menjadi pemain itu.
Tidak lupa, Nova juga memberikan kredit khusus dan motivasi untuk Hafiz/Gloria usai kegagalan mereka menembus Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Nova yakin pasangan nomor sembilan dunia itu masih bisa bersaing.